Penolakan Semakin Masif, UEFA Ancam Pemain Liga Super Eropa Dilarang Tampil di Piala Dunia

20 April 2021, 20:38 WIB
Logo Liga Super Eropa /uefa.com

GALAJABAR - Penolakan rencana bergulirnya Liga Super Eropa (LSE) semakin masif. Bukan hanya para pemain dari banyak klub yang menyuarakan penolakan atas hadirnya LSE tapi juga dari beberapa petinggi negara.

Bahkan Badan Sepak Bola Eropa (UEFA) memberi ancaman berat pada para pemain yang tampil di LSE nanti yaitu dilarang tampil di Piala Dunia, Piala Eropa hingga semua turnamen yang digelar UEFA dan FIFA.

Baca Juga: Akses 3 Desa di Pangalengan Kabupatem Bandung Terputus, BPBD : Waspadai Terjadi Longsor Susulan

Hingga saat ini sudah ada 12 klub Eropa yang menyatakan kesiapannya tampil di LSE. Klub-klub raksasa Eropa tersebut adalah Atletico Madrid, Barcelona, Real Madrid, AC Milan, Arsenal, Chelsea, Inter Milan, Juventus, Liverpool, Tottenham Hotspur, Manchester City dan Manchester United.

Tidak tanggung-tanggung klub-klub tersebut menyatakan dirinya sebegai pendiri LSE. Sedangkan presiden liga ini ditunjuk bos Real Madrid, Florentino Perez.

Baca Juga: WADUH ! Kasus Covid-19 di Kota Cimahi Kembali Naik

Perkembangan rencana bergulirnya LSE yang terus berlanjut, Presiden UEFA, Aleksander Ceferin pun dengan tegas melayangkan pernyataan sikap dengan mengeluarkan ancaman. Bukan hanya ancaman dilarang tampil di Piala Eropa, Piala Dunia, dan turnamen yang digelar UEFA dan FIFA, tapi para pemain juga tidak diperkenankan memperkuat tim nasional negara masing-masing.

Liga yang disebut-sebut sempalan Liga Champions itu akan diikuti oleh 20 klub yang terdiri atas 15 klub pendiri dan lima klub peserta tambahan yang dinyatakan lolos setiap tahun berdasarkan penampilan mereka pada satu musim sebelumnya.

Baca Juga: Tokoh-tokoh PKI Muncul Dalam Kamus Sejarah RI, Ketua KNPI Salahkan Mendikbud: Reshuffle Nadiem Makarim!

Semua pertandingan Liga Super Eropa akan dimainkan setiap tengah pekan sehingga semua klub peserta tetap bisa bermain untuk timnasnya dan mengikuti kalender nasional sepak bolanya masing-masing.

Bukan hanya UEFA yang menebar ancaman, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson pun menyatakan tidak berkenan lahirnya LSE. Secara tegas Boris menyatakan akan dengan sekuat tenaga mencegah bergulirnya LSE.

Baca Juga: Christ Wamea Terheran-heran KH Hasyim Asyari Mau Dihilangkan dari Sejarah: Padahal Wakil Presiden dari NU

"Saya tak ingin melihat proposal ini dan kami akan berkonsultasi mengenai apa yang kami bisa," kata Johnson saat melawat ke Gloucestershire seperti dikutip Antara dari laman ESPN.

"Kami akan mencermati semua hal yang kami bisa lakukan bersama dengan otoritas-otoritas sepak bola untuk memastikan hal ini tidak berlangsung dalam cara yang saat ini tengah diajukan. Saya tak beranggapan itu kabar baik untuk penggemar, saya tak beranggapan ini kabar baik bagi sepak bola di negeri ini," sambung Boris.

Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Dampak Pandemi Covid-19, Pj. Bupati Bandung : Tangani dengan Pendekatan Pentahelix

Boris sangat menyayangkan beberapa klub Inggris justru memberi dukungan, bahkan menjadi pendiri LSE. "Klub-klub ini tidak saja brand global yang besar, mereka juga klub-klub yang secara historis berakar dari kota-kotanya, dari masyarakat setempatnya," sambung Johnson.

Dukungan serupa dilontarkan Menteri Kebudayaan Inggris, Oliver Dowden. "Jangan ragu, jika mereka (Liga Premier dan UEFA) tak bisa bertindak, kami yang akan bertindak. Kami akan mempertimbangkan segala hal untuk mencegah hal ini terjadi," katanya.

Baca Juga: Model Seksi Ini Diduga Penyebab Nathalie Holscher Galau, Dirinya Ungkap Baper dengan Kata Manis Sule

Bahkan, Dowden mengaku akan belajar dari Jerman yang menunjukkan tidak turut campur dalam berdirinya LSE. "Pemerintah tidak akan ragu bertindak manakala bidang-bidang berharga lain dalam kehidupan nasional kita tengah terancam, dan akan mempelajari gagasan itu dengan lekat sekali. Kami akan mempelajari dengan lekat model Jerman," kata dia.

"Sangat menarik untuk dicatat bahwa tim-tim Jerman tidak berperan serta dalam hal ini, itu menjadi bahan pertimbangan ketimbang kajian karena basis penggemar," tambah Dowden.

Penentangan LSE juga datang dari Presiden Asosiasi Sepak Bola Inggris (EFA), Pangeran William. "Saat ini, lebih dari yang sudah-sudah, kita mesti melindungi seluruh komunitas sepak bola, dari tingkat atas sampai akar rumput, dan nilai-nilai kompetisi serta keadilan pada tingkat mendasar," tulis sang pangeran dalam Twitter.

Baca Juga: Bertemu di Solo, Erwan Undang Kaesang Pangarep Lihat Potensi Sumedang

Pemerintah Spanyol juga menentang Liga Super Eropa dengan menyatakan tidak akan mendukung proyek apa pun yang merugikan sepak bola Spanyol. Sedangkan wakil menteri olahraga Italia mengaku prihatin atas bentrok kelembagaan yang bisa tercipta akibat liga ini.

Sementara dari Jerman penentangan datang dari klub raksasa, Borussia Dortmund sudah mengeluarkan pernyataan sikap. Begitu pun dengan Bayern Muenchen yang secara tegas tidak akan bergabung dengan LSE.

Editor: Wahyu Budiantoro

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler