Network
GALAJABAR - Olimpiade Tokyo tahun 2020 ini dipastikan tidak bisa digelar akibat masih terjadinya wabah virus corona di berbagai negara.
Kalangan atlet, Komite Olimpiade Nasional (NOC), federasi olahraga hingga masyarakat pada umumnya, mendesak agar Olimpiade Tokyo 2020 ditunda.
Awalnya pihak Komite Olimpiade Internasional (IOC) tetap bersikukuh melangsungkan Olimpiade Tokyo dihelat pada 24 Juli 2020.
Dalam berbagai kesempatan IOC selalu menyampaikan bahwa penundaan bukanlah opsi, meskipun sudah banyak event olahraga dunia yang dihentikan.
Baca Juga: Tips Sederhana Memilih Produk Halal, Dari Logo Hingga Kandungannya
Akan tetapi pada akhirnya IOC dan pemerintah Jepang menyerah setelah mendapat banyak tekanan hingga kecaman dari kalangan atlet, Komite Olimpiade Nasional (NOC), federasi olahraga hingga masyarakat.
Berbagai desakan mulai bermunculan, seperti halnya datang dari Presiden Komite Olimpiade Spanyol (COE), Alejandro Blanco, yang mengaku cenderung ingin agar Olimpiade Tokyo 2020 ditunda karena wabah virus corona makin hari makin mengkhawatirkan.
Tak hanya dari Presiden COE, bahkan Presiden AS Donald Trump juga turut mendesak agar perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 untuk ditunda.
Baca Juga: Tiga Komite DK-PBB yang Diketuai Indonesia Membanggakan
Trump menyarakan agar pihak panitia penyelenggara mesti memutuskan penundaan selama satu tahun yaitu pada tahun 2021.
Seruan penangguhan kian kencang ketika banyak federasi olahraga, para olimpian, dan NOC di berbagai negara juga mendukung penuh penundaan.
Sejumlah NOC, di antaranya Brazil, Norwegia, Slovenia, dan Kanada bahkan sudah resmi meminta IOC menunda Olimpiade sampai tahun depan.
Jika tetap bersikeras digelar pada tahun ini, mereka mengancam tak akan mengirimkan atletnya ke Tokyo.
Baca Juga: Tips Memberi Makan Ikan Cupang, Hati-hati Jangan Sampai Sembelit
Hingga pada 24 Maret 2020, Perdana Menteri Jepang saat itu, Shinzo Abe, dan Presiden IOC Thomas Bach, melalui pembicaraan lewat telepon, akhirnya sepakat menunda pelaksanaan Olimpiade Tokyo untuk kemudian dijadwal ulang pada 23 Juli-8 Agustus 2021.
“Dalam pembicaraan dengan Perdana Menteri Abe via telepon, kami menyepakati bahwa Olimpiade XXXII di Tokyo dan Paralimpiade 2020 harus dijadwal ulang setelah 2020, demi menjaga kesehatan para atlet dan semua yang terlibat dalam Olimpiade,” kata Bach.***
