Pengakuan Mengejutkan: Taufik Hidayat Pernah Hampir Jadi Warga Negara Singapura karena Hal ini

- 7 September 2021, 21:32 WIB
Taufik Hidayat.
Taufik Hidayat. /BWF/
GALAJABAR - Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat menceritakan kisahnya saat hampir menjadi warga negara Singapura.

Hal itu diungkapkan Taufik Hidayat saat menjadi bintang tamu di acara Vincent and Desta yang tayang di channel Youtube Vindes, Senin 6 September 2021.

Kepada Vincent dan Desta, Taufik Hidayat menceritakan kejadian itu terjadi dua tahun sebelum olimpiade Athena 2004.
 
Baca Juga: Pengamat Ungkap Alasan Elektabilitas Prabowo Menurun Drastis: Sempat Lakukan Blunder Besar

"Masih main itu kan sebelum olimpiade, di tahun 2002 deh," ujarnya, dikutip galajabar Selasa 7 September 2021.

Taufik Hidayat kemudian menjelaskan kenapa saat itu ia memilih untuk meninggalkan tanah air dan hijrah ke Singapura.

Alasan utama kenapa ia memilih untuk hijrah ke Singapura, lantaran saat itu pelatihnya yakni Mulyo Handoyo dikeluarkan oleh PBSI.

Menurutnya, Mulyo Handoyo saat itu dikeluarkan PBSI hanya karena masalah sepele yaitu ketahuan merokok.
 
Baca Juga: Bahas Laporan TPF Kasus Kematian Munir, Rachland Nashidik: Polri di Masa itu Memilih Sisi yang Benar

"Pelatih gua kan dikeluarkan dulu oleh PBSI, masalahnya sih sepele cuma masalah rokok," katanya.

Saat itu, menurut Taufik Hidayat, pelatihnya itu tidak salah karena merokok di luar lapangan. Namun para pengurus PBSI mencari-cari kesalahan untuk memecatnya.

Taufik Hidayat bahkan menilai bahwa kejadian itu tidak masuk akal, kalau pelatihnya merokok pun, tidak akan mengganggu ke pekerjaannya.

Pemecatan Mulyo Handoyo itu pun sangat berpengaruh terhadap penampilan Taufik Hidayat, yang sampai hampir setahun luntang-lantung berganti pelatih.
 
Baca Juga: Prevalensi Stunting Turun, Plt Bupati Bandung Barat Khawatir Kembali Naik Akibat Pandemi Covid-19

Selama setahun itu, Taufik Hidayat mengaku tidak ada pelatih yang cocok untuk dirinya dan menganggap semuanya tidak jelas.

"Pelatih gua kan padahal ngerokok di luar lapangan, tapi pengurus nyari masalah kan cari-cari kesalahan, akhirnya kok ini gak masuk akal ya, pelatih ngerokok ya biarin aja toh gak mengganggu pekerjaannya juga," ungkapnya.

"Sempet tuh luntang-lantung setahun, gonta-ganti pelatih gak jelas," sambungnya.
 
Baca Juga: KPK Ogah Blak-blakan Soal Keberadaan Harun Masiku, Mardani Ali Sera Minta Publik Ikut Cari Tahu

Hingga akhirnya, Taufik Hidayat mengatakan langsung kepada pengurus PBSI bahwa ia hanya akan memikirkan diri sendiri dan pindah ke Singapura.

Menurut pengakuannya, saat itu ia sudah berada di Singapura selama empat bulan dan tinggal menunggu paspor saja.

"Akhirnya gua bilang, ah gua mikirin sendiri aja lah pindah ke Singapura dan sudah sempat 4 bulan di sana tinggal nunggu paspor aja," terangnya.

Namun beruntung saat itu, ada pergantian pengurus di PBSI yang beralih ke tangah seorang Chairul Tanjung.
 
Baca Juga: Jokowi Minta Rakyat Sadar Soal Covid-19, Tokoh Papua: Makanya Jangan Bikin Kerumunan Sana Sini

Chairul Tanjung lah yang pada akhirnya, dikatakan Taufik Hidayat meminta dirinya untuk kembali ke Indonesia.

Ia juga mengatakan bahwa saat itu Chairul Tanjung, tak hanya meminta dirinya saja, tetapi meminta sponsor dan pihak Singapura untuk mengembalikan dirinya ke Indonesia.

"Ada pergantian pengurus lah dan dulu pengurusnya pak CT, akhirnya dia lah yang minta gua balik ke sini. Terus minta sponsor gua dan pemerintah Singapura untuk balikin gua ke Indonesia," tuturnya.

Akan tetapi, saat diminta Chairul Tanjung untuk kembali ke Indonesia, Taufik Hidayat mengaku meminta satu syarat yaitu hanya ingin dilatih oleh Mulyo Handoyo.
 
Baca Juga: Dapat 'Acungan Jempol' dari KPK, Ganjar Pranowo Diminta Tularkan Prestasi ke Daerah Lain

Syarat itu pun dikabulkan Chairul Tanjung dan Mulyo Handoyo kembali melatih Taufik Hidayat di sektor tunggal putra pelatnas.

"Tapi gua bilang, boleh balik tapi pelatih gua juga balik," pungkasnya.

Hebatnya, usai kembali membela Indonesia, Taufik Hidayat dibawah tangan dingin Mulyo Handoyo berhasil mempersembahkan gelar bergengsi bagi tanah air.
 
Baca Juga: Vaksinasi Covid-19 Terus Digenjot, Ngatiyana: Ikhtiar Bersama Dalam Menangani Covid-19

Salah satu gelar bergengsi yang diraih Taufik Hidayat itu adalah medali emas olimpiade Athena pada tahun 2004.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x