Pelapor Dugaan Suap Liga 3 Jadi Korban Tabrak Lari, Hal Sama Juga Pernah Menimpa Krisna Adi

- 26 November 2021, 21:20 WIB
Bendahara Gresik Putra, Zha Eka Wulandari jadi korban tabrak lari/instagram.com/pengamatsepakbola/
Bendahara Gresik Putra, Zha Eka Wulandari jadi korban tabrak lari/instagram.com/pengamatsepakbola/ /
GALAJABAR - Bendahara klub Gresik Putra Paranane, Zha Eka Wulandari yang juga pelapor soal dugaan suap di Liga 3 jadi korban tabrak lari.

Zha Eka Wulandari menjadi korban tabrak lari bersama suaminya, pada Kamis 25 November 2021 malam, tak jauh dari kediamannya di Kecamatan Dau, Kabupaten Malang.

Akibat insiden mengerikan itu, Zha Eka Wulandari mengalami luka yang cukup serius pada bagian wajah, tangan, dan kaki. Bahkan dua giginya patah.
 
Baca Juga: Pengatur Lalu Lintas Tewas Dikeroyok, Persoalannya: Tali Penutup Jalan Nyangkut di Leher Pemotor

Sedangkan Awaluddin hanya mengalami luka lecet-lecet di bagian wajah, bahu, siku, lutut, dan tangan nya.

Seperti diketahui, Zha Eka Wulandari sempat melaporkan adanya kasus dugaan pengaturan skor di Liga 3 Jawa Timur pada pertandingan Gresik Putra Paranane kontra Persema Malang dan NZR Sumber Sari

Dalam laporan itu, Zha Eka Wulandari melaporkan bahwa para pemain Gresik Putra Paranane ditawari sejumlah uang untuk mengalah saat menghadapi Persema Malang dan NZR Sumber Sari.
 
Baca Juga: Anies dan Puan Sangat Cocok Dipasangkan, Pengamat: Tapi Pendukungnya Bagai Minyak dan Air

Kejadian tabrak lari yang dialami Zha Eka Wulandari dan suaminya itu pun terasa janggal, sebab terjadi tepat sehari sebelum mereka memberikan keterangan di Polda Jawa Timur.

Zha Eka Wulandari dan suami yang seharusnya hari ini, Jumat 26 November 2021, memberikan keterangan di Polda Jawa Timur itu pun terpaksa membatalkan lantaran adanya insiden tersebut.

Tak hanya itu, kejadian tabrak lari itu pun mendapat sorotan dari para pecinta sepak bola tanah air, termasuk sebuah akun Instagram dengan akun @pengamatsepakbola.
 
Baca Juga: Persib Layangkan Protes Soal Gol Marc Klok yang Tak Dianggap Wasit, Kiper Persija Akui Bola Sudah Masuk, Tapi.

Akun yang kerap kali melemparkan kritik-kritik terhadap berbagai kejanggalan di kompetisi sepakbola tanah air itu pun menilai bahwa kejadian tabrak lari itu bukan suatu kebetulan.

Pasalnya Zha Eka Wulandari mencoba untuk mengungkap kasus pengaturan skor, sehingga ia mendapat ancaman dari orang-orang jahat.

"KEBETULAN? Ketika ada yang mengungkap kasus match fixing, setelahnya mengalami musibah," tulis akun @pengamatsepakbola, dikutip galajabar, Jumat 26 November 2021.
 
Baca Juga: Parade Box Office Thanksgiving: Hari Pertama Pemutaran Film Encanto Bukukan Pendapatan Rp107,1 Miliar

Bahkan, akun tersebut juga menyinggung soal kejadian sama yang pernah dialami Krisna Adi saat masih bermain di PSMP Mojokerto Putra.

Saat itu, Krisna Adi yang pada tahun 2018 masih bermain di PSMP Mojokerto Putra, juga pernah mengalami tabrakan maut setelah mobil yang dikendarai temannya menabrak bus yang terparkir di pinggir jalan.

Kejadian mengerikan yang dialami Krisna Adi tersebut terjadi di daerah Yogyakarta, pada Minggu 23 Desember 2018 dini hari.
 
Baca Juga: Ngatiyana Launching Sentra Industri Olahan Tempe, Harapannya Bisa Menjadi Makanan Khas Cimahi

"Kejadian mirip juga dialami Krisna Adi yang mengalami kecelakaan usai mengungkap match fixing di Liga 2 beberapa tahun lalu," pungkasnya.  

Insiden mengerikan itu pun membuat Krisna Adi sempat mengalami koma selama 13 jam dan mendapat luka serius sehingga harus dilakukan operasi pengangkatan tempurung kepala.

Di sisi lain, para aktivis sepakbola pun menilai bahwa kecelakan yang dialami Krisna Adi merupakan sebuah kejanggalan.

Bahkan Komisioner Bidang Hukum Komite Perubahan Sepakbola Nasional (KSPN), Erwin Mahyudin, menduga bahwa kecelakan Krisna Adi itu ada hubungannya dengan pengaturan skor di Liga 2.
 
Baca Juga: Dikenal karena Squid Game, Ini Aktris Korea yang Mampu 'Tendang' Song Hye Kyo, Ternyata Followernya Terbanyak!

"Patut diduga kecelakaan itu ada benang merahnya dengan rencana buka-bukaan yang bersangkutan," kata Erwin.

"Apalagi polri baru saja bentuk Satgas Anti Mafia Bola untuk berantas match fixing," tegasnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah