Google Doodle Ikut Rayakan Hari Bumi 2021 Sedunia, Inilah Sejarah Diperingatinya Earth Day

22 April 2021, 13:39 WIB
GoogleDoodle /

GALAJABAR - Tepat hari ini, Kamis 22 April 2021 seluruh dunia memperingati Hari Bumi 2021 atau yang biasa dikenal Earth Day.

Pada perayaan Hari Bumi tahun ini, terlihat video animasi diusung Google melalui Google Doodle yang menunjukkan berbagai macam berbagai pohon ditanam.

Seiring berjalannya waktu, benih yang ditanam akan terus tumbuh dan semakin besar. Dalan video itu ditampilan oleh setiap orang, mulanya dari seorang anak kecil yang berubah menjadi orang tua.

Baca Juga: Inilah 7 Masjid Terindah dan Termegah di Dunia, Ada Masjid dari Rusia Lho!

“Hari Bumi adalah pengingat bahwa setiap orang dapat berkontribusi untuk planet yang lebih baik,” tulis Google dalam keterangan resmi Google Doodles Hari Bumi 2021.

Hari Bumi ini lahir pada tahun 1970 yang menandakan hari lahirnya gerakan lingkungan modern. Hari Bumi 1970 mengumumkan kesadaran publik tentang keadaan pada planet kita.

Dilansir Galajabar dari laman resmi earthday, sebelum diperingati Hari Bumi, sejumlah orang Amerika menggunakan mobil-mobil dengan polusi yang sangat besar dan tidak efisien.

Baca Juga: Masya Allah, 11 Golongan Manusia Ini Senantiasa Didoakan Malaikat

Ditambah lagi oleh sejumlah industri yang mengeluarkan banyak asap dan lumpur, dikhawatirkan akan menimbulkan pencemaran udara dan lingkungan.

Saat dua masalah itu muncul, masyarakat belum terlalu sadar akan lingkungan yang tercemar mengancam kesehatan manusia.

Sampai suatu titik, masyarakat Amerika mengubah pandangannya usai buku best seller di New York, Silent Spring karya Rachel Carson diterbitkan pada tahun 1962.

Baca Juga: Earth Day, Intip 7 Negara Terkotor di Dunia, Nomor 7 Termasuk Negara Sukses!

Buku itu terjual lebih dari 500.000 eksemplar di 24 negara dan berhasil meningkatkan kesadaran dan kepedulian publik terhadap organisme hidup, lingkungan dan hubungan yang tak terpisahkan antara polusi dan kesehatan masyarakat.

Ide ini dicetus pertama kali oleh Senator Gaylord Nelson, yang telah lama mengkhawatirkan lingkungan memburuk di Amerika Serikat.

Pada Januari 1969 di Santa Barbara, California, Senator Nelson dan orang lainnya menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran.

Baca Juga: Arti Lailatul Qadar Bagi Umat Muslim dan Bagaimana Cara Meraih Kemuliaannya

Senator Gaylord Nelson, seorang senator junior dari Wisconsin, telah lama mengkhawatirkan lingkungan yang memburuk di Amerika Serikat. Kemudian pada Januari 1969, dia dan banyak orang lainnya menyaksikan kerusakan akibat tumpahan minyak besar-besaran di Santa Barbara, California.

Terinspirasi oleh gerakan mahasiswa anti-perang. Senator asal Wisconsin itu ingin menanamkan kesadaran publik tentang polusi udara dan air lewat mahasiswa.

Senator Nelson pun menyatakan gagasan untuk mengajar di kampus-kampus kepada media nasional, serta membujuk Pete McCloskey, yakni seorang Anggota Kongres Partai Republik yang berpikiran konservatif untuk menjadi wakil ketua.

Baca Juga: Ramai Isu Keretakkan Rumah Tangga Nathalie Holscher dan Sule, Rizky Febian: Ayah Tolong Jaga Bunda Baik-baik

Mereka pun akhirnya merekrut seorang aktivis muda, Denis Hayes untuk mengatur pengajaran kampus dan memilih tanggal 22 April, hari kerja antara Libur Musim Semi dan Ujian Akhir, untuk memaksimalkan partisipasi mahasiswa.

Bakal ada potensi untuk menginspirasi semua warga Amerika, Hayes membangun 85 staf nasional untuk mempromosikan acara di seluruh negeri dan upaya segera diperluas untuk mencakup berbagai organisasi, kelompok agama, dan lainnya.

Mereka mengganti nama menjadi Hari Bumi, yang segera menarik perhatian media nasional, dan menyebar ke seluruh negeri.

Baca Juga: Arya Saloka Didoakan Bercerai oleh Penggemar Berat Ikatan Cinta, Putri Anne: Sehat? Muncul Mulu Kaya Laler

Pada saat itu, Hari Bumi menginspirasi hingga 20 juta orang Amerika, 10% dari total populasi Amerika Serikat – untuk turun ke jalan, taman, dan auditorium untuk mendemonstrasikan dampak dari 150 tahun pembangunan industri.

Ribuan perguruan tinggi dan universitas mengorganisir protes terhadap kerusakan lingkungan dan ada demonstrasi besar-besaran dari pantai ke pantai di kota besar, kota kecil, dan komunitas.

Dan di tahun ini, Hari Bumi 2021 mengusung tema “Restore Our Earth” atau “Pulihkan Bumi Kita”. Berfokus pada proses alam, teknologi hijau yang sedang berkembang, serta pemikiran inovatif yang dapat memulihkan ekosistem dunia. (Penulis: Dzahabati Okta Faynara)***

Editor: Noval Anwari Faiz

Sumber: earthday.org

Tags

Terkini

Terpopuler