Kasus Covid-19 pada Anak Cukup Tinggi, Ini Cara Orangtua Untuk Melindunginya

29 Juni 2021, 08:35 WIB
Ilustrasi anak. Orang tua harus jaga anak-anak agar tidak terpapar Covid-19. /Pixabay.com/Manuel Darío Fuentes Hernández

GALAJABAR - Kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun di Indonesia mencapai 12,5 persen, dan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia.

Dari angka itu, berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), sekitar 3-5 persen anak yang positif Covid-19 meninggal dunia, dan 50 persen di antaranya adalah balita.

Ditambah lagi pada Mei 2021, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan varian delta atau B1.617.2 yang termasuk jenis virus corona yang lebih mudah menular.

Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Daeng M Faqih, mengatakan, potensi bahaya dari virus corona jenis delta ini sangat tinggi.

Baca Juga: Pengamat Sebut Puan Lebih Unggul dari Ganjar karena Dua Alasan Ini

Jenis ini juga banyak menyerang anak-anak muda. Bahkan, serangan yang terjadi dapat langsung menimbulkan dampak dengan gejala berat, di mana saat alami gejala berat, tingkat kesembuhannya pun menjadi lebih kecil.

Chief of Medical Halodoc, dr. Irwan Heriyanto, dalam pernyataan pers seperti dilansirkan Antara, Senin 28 Juni 2021 mengatakan, salah satu bentuk perlindungan yang terampuh saat ini adalah dengan melindungi orang dewasa di lingkungan anak-anak dengan vaksinasi
Covid-19.

Berikut beberapa cara yang dapat ditempuh orangtua Dalam memberikan perlindungan tambahan bagi anak-anak di rumah:

1. Batasi anak untuk melakukan aktivitas di luar rumah dan menghindari kerumunan di ruang publik.

Baca Juga: Pengamat Sebut Puan Lebih Unggul dari Ganjar karena Dua Alasan Ini

2. Jika terpaksa membawa anak keluar rumah, anak 2-18 tahun wajib menggunakan masker dan menerapkan jarak fisik 2 meter dengan orang- orang lainnya. Jika memungkinkan, kenakan face shield sebagai bentuk perlindungan maksimal.

3. Berikan pengertian kepada anak untuk tidak terlalu sering memegang mulut, mata, dan hidung. Jika baru pulang dari luar rumah, segera mandi dan bersihkan barang-barang.

4. Jauhkan anggota keluarga yang sakit dari anak, bila perlu lakukan isolasi pada anak untuk menjauhkan diri dari kerabat yang sedang sakit tersebut dan menghindari risiko paparan penyakit.

5. Manfaatkan telehealth untuk mendapatkan solusi apabila ada keluhan mengenai anak karena datang ke rumah sakit juga cukup berisiko.

Baca Juga: Akun Medsos BEM UI Diretas, Husin Alwi: Saya Gak Yakin, Jangan Ngayal!

Orangtua bisa berkonsultasi dengan dokter secara daring dan memberikan penanganan pertama bagi buah hati.

Di Halodoc sendiri, ratusan dokter spesialis anak dalam ekosistem Halodoc selalu siap memberikan layanan konsultasi yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun.

6. Selain menjaga kesehatan fisik, kesehatan mental anak juga harus dijaga.

"Saat ini, para orangtua juga dituntut untuk dapat mengenali tanda ketika sang anak mengalami tekanan emosional karena pandemi," kata dokter Irwan. ***

Editor: Dadang Setiawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler