GALAJABAR - Unjuk rasa terbesar pernah tercatat pada 15 Februari 2003 silam. Kala itu tercatat unjuk rasa melibatkan sekira 10.000.000 hingga 15.000.000 orang dari lebih 600 kota di seluruh dunia.
Unjuk rasa yang dilakukan serentak tersebut menentang tindakan Amerika Serikat yang menyerang Irak. Puluhan juta manusia menjadi satu suara "Dunia Menolak Perang! Jangan Serang Irak".
Baca Juga: Kalahkan Lazio, Inter Kudeta Puncak Klasemen
Unjuk rasa tercatat pertama kali digelar di Sydney, Australia. Bahkan kumpulan massa di Sydney merupakan yang terbesar setelah unjuk rasa Perang Vietnam.
Di Jerman, orang-orang yang turun ke jalan dianggap yang terbesar setelah anti Perang Dunia II. Di Afrika Selatan aksi unjuk rasa diikuti anggota kabinet pemerintahan.
Baca Juga: Real Madrid Vs Valencia, Los Blancos Kembali Tempati Posisi Kedua Liga Spanyol
Aksi juga melibatkan pada aktor dan aktris film di Hollywood. Dikomandoi aktor, Martin Sheen, para bintang layar lebar dan layar kaca menyuarakan "Tolak Perang atas Irak" dan "Tidak ada tetesan darah demi minyak".
Di jantung Kota New York, peraih Nobel Perdamaian, Uskup Desmond Tutu berorasi atas tindakan Amerika tersebut. Dalam orasinya, Desmond Tutu mengatakan, "Anda tidak akan pernah bisa meraih kedamaian yang sejati dengan kekuatan senjata."