Muhammadiyah Jadi Ormas Agama Tersukses di Dunia, Ahli Hukum: Terkadang di Indonesia Kurang Dihargai

- 19 April 2021, 11:42 WIB
Refly Harun
Refly Harun /Tangkapan layar YouTube @ReflyHarun

GALAJABAR – Guru Besar Antropologi Boston University, Robert Hefner menegaskan bahwa Muhammadiyah merupakan organisasi masyarakat (ormas) agama tersukses di dunia.

Menurutnya, hal tersebut dapat dibuktikan dengan adanya andil besar yang diberikan Muhammadiyah kepada Indonesia di segala sektor khususnya sektor pendidikan.

Menanggapi hal tersebut, Ahli Hukum Tata Negara, Refly Harun menyebut sebagian masyarakat Indonesia masih banyak yang belum mengetahui indikator penilaian yang menjadikan organisasi tertentu menjadi organisasi tersukses.

Menurutnya, sebagian besar masyarakat Indonesia baru mengerti hal tersebut setelah ada pernyataan dari orang lain.

Selain itu, Refly Harun merasa sedih karena prestasi yang diraih oleh sebuah ormas di tingkat Internasional pada umumnya kurang dihargai di Indonesia.

Baca Juga: Resep Bihun Goreng Ala Solaria Cocok untuk Buka atau Sahur Versi Chef Devina Hermawan

“Kadang-kadang kita punya achievement yang luar biasa tetapi dua hal sikap kita. Pertama, kita tidak tahu karena kita tidak mengerti perbandingannya dan baru mengerti setelah ada orang lain yang mengatakannya,” ujar Refly Harun yang dikutip Galajabar dari kanal Youtube Refly Harun, Senin 19 April 2021.

“Yang kedua adalah terkadang di Indonesia kurang dihargai,” tambahnya.

Meskipun demikian, Refly Harun tetap merasa yakin jika pemerintah Indonesia tidak akan pernah mungkin menyepelekan perihal keberadaan 2 organisasi besar di Indonesia yakni Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah.

Namun, Refly Harun menilai bahwa NU dan Muhammadiyah memiliki gerak langkah politik yang berbeda.

Menurutnya, NU dikenal sebagai ormas yang dikenal dekat dengan pemerintah di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Sementara itu, Muhammadiyah merupakan ormas yang cenderung tercecer dan terabaikan. Dari fenomena tersebut, Muhammadiyah terkesan bersuara nyaring dan keras terhadap rezim Jokowi.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 19 April 2021: Cinta Dewa Semakin Kuat, Kevin-Alya Kian Meradang!

“Tapi bagi saya pribadi, hal tersebut untuk memberikan perimbangan bahwa suara umat itu ada di pemerintahan yang diwakili NU dan di society yang diwakili Muhammadiyah,” ungkap Refly Harun.

“Jadi, setiap orang tidak ada yang bisa menyepelekan Muhammadiyah dan NU sebagai dua organisasi besar di tanah air meski berbeda orientasi politiknya,” pungkasnya.

Sebelumnya telah diberitakan, Guru Besar Antropologi Boston University, Robert Hefner menyebut bahwa dirinya pernah merekomendasi  NU dan Muhammadiyah sebagai peraih Nobel Perdamaian 2019.

Namun, rekomendasi tersebut ternyata berujung dengan kegagalan. Meskipun demikian, ia tidak akan pernah berhenti untuk memperkenalkan kedua ormas tersebut ke dunia internasional khususnya Muhammadiyah.

Baca Juga: Seorang Brimob Tewas dan Seorang Anggota Kopassus Alami Luka-luka Diduga Korban Pengeroyokan

Menurutnya, Muhammadiyah merupakan ormas yang dapat dijadikan sebagai role model pendidikan yang paling ideal untuk negara-negara Islam di dunia.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keberadaan Indonesia sebagai negara yang paling efektif dan paling islami di dunia. Tentunya, hal tersebut terdapat andil yang besar dari Muhammadiyah. ***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x