Keraguan terhadap pasangan bisa saja merupakan asumsi berdasarkan pengalaman masa lalu. Misalnya, meragukan pasangan apakah benar-benar mencintai Mums karena memiliki latar belakang hubungan dengan seseorang yang tidak pernah hadir secara emosional atau meragukan kejujuran pasangan sekarang karena sebelumnya pernah menghadapi perselingkuhan.
- Ragu dengan diri sendiri
Keraguan terhadap diri sendiri Mums proyeksikan kepada pasangan, sehingga membuat situasi berbalik. Cobalah tanyakan kepada diri sendiri, jika Mums ragu bisa mempercayai pasangan, apakah itu karena Mums merasa suami tidak percaya kepada Mums?
Lalu, apakah perlu memeriksa isi handphone suami?
Jawabannya tergantung kepada seberapa kuat pasangan menjaga privasinya. Biasanya Mums sudah bisa menilai dari sebelum menikah, apakah pasangan tipe orang yang terbuka atau justru menjunjung tinggi area pribadi termasuk isi handphone.
Baca Juga: Mendadak 'Sister Goals', Mayang Sering Puji Vanessa Angel Via WhatsApp: My Best Sister Ever
Jika suami tidak bermasalah diperiksa isi handphone-nya , silakan saja untuk dilakukan. Namun, jika Mums menemukan sesuatu yang mencurigakan, selalu ingat untuk menanyakannya dengan bijak dan mendengarkan pendapatnya dengan seksama tanpa menghakimi.
- Suami juga butuh privasi
Untuk menghindari konflik berkepanjangan sebaiknya Mums jangan memaksakannya. Mums juga tidak mau kan kalau dipaksa menunjukkan isi handphone tanpa persetujuan?
Privasi memang dibutuhkan antara suami atau istri. Mengapa? Karena tidak semua hal perlu diketahui pasangan, termasuk isi handphone.