Bangga! Ini 9 Pasukan Elite Khusus Indonesia yang Ditakuti Negara Lain

- 16 Februari 2022, 17:30 WIB
Kopassus//Antara
Kopassus//Antara /

Dibalik kemampuan persenjataan, personel dari kelompok ini wajib cakap menggunakan alat khusus seperti alat Selam tempur dan  dan kendaraan bawah air.

Prajurit Taipur juga memiliki kemampuan khusus dalam melaksanakan tugas operasi di berbagai bentuk medan baik di rawa laut, hutan, gunung dan perkotaan.

  1. Yontaifib (Batalyon Intai Amfibi)

Batalyon Intai Amfibi (Yontaifib) merupakan satuan elit Korps Marinir yang memiliki spesialisasi dalam operasi Pengintaian Amfibi (Amphibious reconnaissance) dan Pengintaian Khusus (Special reconnaissance).

Kesatuan ini sebanding dengan halnya Grup 3/Sandhi Yudha Kopassus dalam jajaran TNI Angkatan Darat. Dahulunya satuan ini dikenal dengan nama KIPAM (Komando Intai Para Amfibi).  Untuk menjadi anggota YonTaifib, calon diseleksi dari prajurit marinir yang memenuhi persyaratan mental, fisik, kesehatan, dan telah berdinas aktif minimal dua tahun.

Baca Juga: Dorce Gamalama Meninggal Dunia, Erick Thohir: Kehilangan Sosok Bunda yang Sangat Disayangi

Salah satu program latihan bagi siswa pendidikan intai amfibi, adalah berenang dalam kondisi tangan dan kaki terikat, sejauh 3 km.

  1. Batalyon Raider

Batalyon Raider adalah salah satu batalyon pasukan elit infanteri Tentara Nasional Indonesia (TNI). Sepuluh batalyon raider yang diresmikan pada 22 Desember 2003 itu, dibentuk dengan membekukan 8 yonif pemukul Kodam dan 2 yonif Kostrad.

Sebagai kekuatan penindak, kekuatan satu batalyon raider (yonif raider) setara tiga kali lipat kekuatan satu batalyon infanteri (yonif) biasa di TNI Angkatan Darat. Unit infanteri ini dilatar-belakangi dengan taktik pertempuran "Raid" ("Depredasi").

Setiap batalyon raider terdiri atas 747 personel. Mereka memperoleh pendidikan dan latihan khusus selama enam bulan untuk perang modern, anti-gerilya, dan perang berlarut. Tiap-tiap batalyon ini dilatih untuk memiliki kemampuan tempur tiga kali lipat batalyon infanteri biasa.

Mereka dilatih untuk melakukan penyergapan dan mobil udara, seperti terjun dari Helikopter. 50 orang personel di antara 747 orang personel dalam satu batalyon Raider memiliki kemampuan anti teror dan keahlian-keahlian khusus lainnya.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah