Jangan Lewatkan Indahnya Fenomena ‘Full Strawberry Supermoon’ Malam Ini!

- 14 Juni 2022, 15:30 WIB
Jangan Lewatkan Indahnya Fenomena ‘Full Strawberry Supermoon’ Malam Ini!//pexels.com/Frank Cone
Jangan Lewatkan Indahnya Fenomena ‘Full Strawberry Supermoon’ Malam Ini!//pexels.com/Frank Cone /

GALAJABAR - Bulan purnama atau purnacandra adalah salah satu fase bulan di mana bulan terletak di belakang bumi ditinjau dari matahari. "Purnama" berasal dari bahasa Sanskerta, purnima.

Karena satu fase bulan lamanya 29,5 hari, maka bulan purnama biasanya terjadi di antara hari ke-14 dan 15 dalam kalender lunar.

Bulan purnama pada bulan Juni atau yang populer dengan julukan Bulan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon) akan bersinar di langit Bumi pada hari Selasa, 14 Juni 2022. Bulan akan mencapai puncaknya sekitar pukul 08:00 EDT pada hari Selasa, tetapi juga akan tampak cerah dan penuh pada Senin dan Rabu malam.

“Sebagaimana halnya fase purnama maupun fase Bulan baru pada umumnya, Purnama Stroberi Super dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya,” kata peneliti antariksa BRIN Andi Pangerang seperti dikutip dari laman Edukasi Sains dan Antariksa BRIN.

Baca Juga: 9 Saksi untuk Tersangka Bupati Bogor Nonaktif Ade Yasin Dipanggil KPK, Salah Satunya Plt Bupati Bogor

Dijelaskan olehnya, pasang laut ini disebut juga sebagai pasang purnama. Ini karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan (atau Matahari-Bulan-Bumi) yang segaris dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial (gaya pasang surut) yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.

Arah pada gaya diferensial berjumlah sepasang, menghadap/searah dan membelakangi/berlawanan arah terhadap objek yang menimbulkan gaya tersebut.

Selain itu, tulukan bulan Juni lainnya termasuk Mead Moon atau Honey Moon, karena kemunculan bulan bertepatan dengan panen madu di Eropa, menurut NASA. Istilah "bulan madu," sekarang berarti liburan pasca pernikahan, mungkin berasal dari kebiasaan lama menikah pada bulan Juni, sementara bulan "termanis" tahun ini naik di atas kepala, kata NASA.

Baca Juga: Harga Emas Antam dan UBS Pegadaian Hari Ini 14 Juni 2022 Termurah Rp 568.000

Manis atau tidak, bulan purnama bulan Juni akan tampak lebih besar dan terang dari biasanya. Itu karena bulan purnama Juni akan menjadi yang pertama dari dua supermoon berturut-turut, atau bulan purnama yang mengorbit dalam 90% dari pendekatan terdekatnya ke Bumi – titik yang dikenal sebagai perigee dalam astronomi.

Supermoon dapat muncul lebih besar dan hingga 16% lebih terang di langit daripada rata-rata bulan purnama, menurut timeanddate.com. Supermoon berikutnya, juga disebut Buck Moon, terbit pada Rabu, 13 Juli.

Sedangkan dampak Bulan Stroberi  Super menurut peneliti Pusat Riset Antariksa BRIN, Andi Pangeran, bahwa Bulan Purnama Stroberi  dapat menimbulkan pasang laut yang lebih tinggi dibandingkan dengan hari-hari biasanya.

"Pasang laut ini, disebut juga sebagai pasang purnama," kata Andi dalam keterangan resminya.

Baca Juga: Australia Lolos Piala Dunia Usai Kalahkan Peru 5-4 dalam Adu Penalti, Sang Penjaga Gawang Jadi Penyelamat

Andi menerangkan, hal ini bisa terjadi karena konfigurasi Matahari-Bumi-Bulan atau Matahari-Bulan-Bumi yang segaris dan mengakibatkan masing-masing gaya diferensial (gaya pasang surut) yang ditimbulkan oleh Bulan dan Matahari memiliki arah yang sama.

Menurut dia, arah pada gaya diferensial berjumlah sepasang, menghadap atau searah dan membelakangi atau berlawanan arah terhadap objek yang menimbulkan gaya tersebut.***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah