WHO Serukan Pengurangan Asupan Natrium, Simak Bahayanya Berikut Ini

- 9 Maret 2023, 21:59 WIB
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus.
Dirjen Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus. /Reuters/

GALAJABAR - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serukan pengurangan asupan natrium menunjukkan bahwa planet bumi berada di luar jalur untuk mencapai target dunia untuk mengurangi konsumsi garam sebesar 30 persen pada 2025.

Natrium merupakan salah satu nutrisi penting tetapi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan kematian dini apabila dikonsumsi seseorang dengan berlebihan.

Sumber utama asupan natrium adalah garam meja (natrium klorida), namun juga bumbu lain seperti natrium glutamat.

“Pola makan yang tidak sehat adalah penyebab utama kematian dan penyakit secara global, dan asupan natrium yang berlebihan adalah salah satu penyebab utamanya,” kata Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam keterangannya, Kamis, 9 Maret 2023.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Kembali Panggil Pemain Muda Persib Bandung

Berdasarkan laporan kebijakan pengurangan natrium wajib hanya melindungi 3 persen populasi dunia, dan 73 persen dari 194 negara anggota WHO tidak memiliki implementasi penuh dari kebijakan tersebut.

“Laporan itu memperlihatkan sebagian besar negara belum mengadopsi kebijakan pengurangan natrium wajib, sehingga membuat warga mereka berisiko terkena serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lainnya," tutur Tedros.

Asupan garam rata-rata global diperkirakan 10,8 gram setiap hari. Dengan kata lain itu lebih dari dua kali lipat rekomendasi WHO yaitu kurang dari 5 gram garam per hari atau satu sendok teh.

Laporan itu mengatakan bahwa mengonsumsi terlalu banyak garam dapat menjadi faktor risiko utama untuk diet dan kematian terkait gizi.

Halaman:

Editor: Shiddik Zaenudin

Sumber: Anadolu Agency


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x