Akui Prihatin dengan Nasib Pedagang Kaki Lima di Masa PPKM Darurat, Tantri Kotak: Saya Pernah di Posisi Mereka

- 16 Juli 2021, 17:00 WIB
Tantri Kotak.
Tantri Kotak. /Instagram.com/@tantrisyalindri/
 
GALAJABAR - Siapa yang tak mengenal vokalis band Kotak, Tantri? Band Kotak kala itu sering kali wara-wiri di televisi dengan menyanyikan lagu hits yang paling disenangi oleh masyarakat Indonesia.
 
Tantri Kotak yang tidak lain tidak bukan merupakan vokalis Kotak selalu memikat hati masyarakat dengan suara merdunya.
 
Namun, baru-baru ini vokalis mantap berhijab tersebut mengungkapkan keprihatinannya terhadap para pedagang kaki lima di masa PPKM Darurat.
 
 
Diakui Tantri, ia merasa prihatin sebab dirinya pernah berada di posisi para pedagang kaki lima tersebut saat masih duduk di bangku SMA.
 
Tantri merasa prihatin karena memahami kesulitan dan kerja keras yang harus dilalui para pedagang kaki lima.
 
Di masa SMA, Tantri berjuang untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berjualan minuman dingin.
 
 
"Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tau sulit sekali rasanya," kata Tantri dilansir Galamedia dari akun Instagram @tantrisyalindri pada Jumat 16 Juli 2021.
 
"Dulu waktu SMA, saya jualan p*p ice untuk bisa dapetin uang jajan tanpa minta orang tua," lanjutnya.
 
Ketika itu, sang ibu pun bekerja keras untuk menghidupi keluarganya sejak sang  ayah menderita stroke ringan hingga harus pensiun dini.
 
 
"Ibu saya jualan nasi uduk paginya, siang ke sore jualan sayur," ungkapnya.
 
Tantri kemudian mencoba untuk membantu sang ibu dengan berdagang sehingga bisa mendapat uang harian walaupun sedikit.
 
Setelah memiliki penghasilan bersama band Kotak, Tantri sempat bekerja sama dengan beberapa orang dan membuka sebuah restoran steak.
 
 
"Saat sudah punya penghasilan dari Kotak sempet juga kerjasama dengan beberapa orang buka restoran steakilogy," jelasnya. 
 
"Tapi ternyata bisnis dengan banyak orang pun nggak semulus yang dibayangkan," katanya.
 
Meski begitu, Tantri kala itu memutuskan untuk membuka rumah makan sendiri sekaligus melayaninya sendiri.
 
"Akhirnya mencoba buka rumah makan/depot sendiri, terjun ke pasar dan ngelayanin sendiri. Rasanya? BERAT!" tambahnya.
 
Dalam unggahan yang sama, Tantri mengungkapkan bahwa sebagian orang mengira bahwa jika public figure berjualan akan mudah. Tapi nyatanya, vokalis band Kotak tersebut mengalami bahwa berjualan tidak selalu ramai.
 
 
"Bagi sebagian orang pasti mikir amanlah artis gampang jualannya," terangnya. 
 
"Ya memang dari segi promo lebih dimudahkan, tapi kan nggak selalu ramai, pasti ada saat sepinya," ungkapnya.
 
Restoran milik Tantri pun akhirnya harus tutup karena ia tidak mampu mengelola di tengah-tengah kesibukannya manggung di luar kota.
 
Dalam unggahannya, Tantri mengaku merasakan susahnya menjadi pedagang dengan pendapatan yang fluktuatif. Bukan hanya untung yang didapatkan malah buntung.
 
 
"Saya ngerasain banget susahnya jadi pedagang. Pendapatan yang fluktuatif, buang makanan sisa klo ga laku dan pernah buntung dari pada untung," terangnya.
 
Mengetahui pemerintah menerapkan PPKM Darurat, termasuk membatasi para pedagang berjualan, Tantri turut prihatin dengan nasib para pedagang saat ini yang tengah kesulitan dalam hal keuangan.
 
Selain itu, mereka juga harus menutup dagangan di jam malam ketika pada waktu tersebut, banyak orang yang senang makan malam di luar rumah.
 
Ia menilai bahwa seharusnya, aparat yang bekerja di lapangan mengedukasi masyarakat untuk membeli makanan secara online alih-alih di tempat.
 
Menurutnya, tindakan itu akan menjadi solusi yang menguntungkan banyak pihak, bahkan para pengemudi ojek online.
 
 
"Semoga para aparat yang juga bekerja di lapangan untuk mendisiplinkan punya cara yang lebih elegan karena kita sama-sama berjuang," tulisnya.
 
"Semangat para pencari rejeki," tambahnya. (Penulis: Sartika Rizki Fadilah)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x