GALAJABAR - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un merayakan ulang tahun ke-37 pada 8 Januari 2021, dengan mengungkapkan sejumlah daftar keinginan (wishlist), salah satunya senjata nuklir baru. Keinginan tersebut tentu saja menjadi peringatan mengerikan bagi Presiden Amerika Serikat yang baru akan dilantik 21 Januari nanti, Joe Biden.
Kim Jong-un memerintahkan militernya untuk mengembangkan lebih banyak roket, rudal hipersonik dengan "hulu ledak super besar", nuklir bawah air, satelit mata-mata, dan kapal selam bertenaga nuklir.
Pengumuman menakutkan itu merupakan tantangan berat bagi Joe Biden.
Baca Juga: Thailand Terbuka, Fajar/Rian dan Leo/Daniel Terlibat Perang Saudara di Babak Kedua
Upaya memperkuat militer secara besar-besaran itu terungkap dalam salah satu acara politik terbesar yang diadakan di Korea Utara, dalam beberapa tahun terakhir. Dan, pengamat regional yakin waktu pengumuman itu tidak mungkin kebetulan.
"Pengumuman Kim tidak diragukan lagi dimaksudkan untuk menekankan kepada pemerintahan AS yang akan datang bahwa kegagalan untuk mengambil tindakan cepat akan mengakibatkan Korea Utara secara kualitatif meningkatkan kemampuannya," kata Ankit Panda, penulis “Kim Jong-un and the Bomb” dikutip dari The Sun.
"Saya pikir presiden (AS) terpilih harus menerima itu pada nilai nominal. Dan, secepat mungkin, mengklarifikasi perspektifnya tentang apa tujuan yang akan dicari pemerintahannya dalam negosiasi potensial dengan Korea Utara.
Baca Juga: Lima Titik Jadi Fokus Pencarian, Dansatgasla SAR: Kotak Hitam Diduga Tertimbun Material Pesawat
"Jika Kim melihat tidak ada pergeseran dari penekanan tradisional AS, yaitu pelucutan senjata nuklir yang komprehensif dan total sebelum sanksi apa pun dapat dikurangi, saya pikir dia akan terus maju dengan pengujian dan kegiatan lainnya," katanya kepada BBC.