Kerusuhan Meluas di Rusia, 5.000 Pengunjuk Rasa Anti Presiden Vladimir Putin Ditangkap Polisi

- 1 Februari 2021, 15:39 WIB
Ilustrasi demonstrasi protes pemerintah Rusia dan tuntut pembebasan Alexei Navalny.
Ilustrasi demonstrasi protes pemerintah Rusia dan tuntut pembebasan Alexei Navalny. /The New York Times

GALAJABAR - Lebih dari 5.000 pengunjuk rasa ditangkap, Ahad waktu setempat, ketika terjadi kerusuhan di Rusia atas penangkapan tokoh oposisi Alexei Navalny .

Seperti diketahui, Navalny (44) yang sangat kritis terhadap Presiden Vladimir Putin, baru-baru ini ditangkap dan dipenjara. Sebelumnya, pemimpin oposisi tersebut sempat dirawat di rumah sakit karena nyaris kehilangan nyawa akibat diracun.  

Kemarahan massa atas penangkapan Navalny tersebut menjadi kerusuhan terbesar selama 21 tahun pemerintahan Vladimir Putin. Itu terjadi setelah Putin diklaim telah menjarah “uang negara” sebesar 1 miliar poundsterling untuk membangun istana mewah di tepi Laut Hitam.

Baca Juga: Betulkah Tidur Selepas Ashar Dilarang? Bagaimana Menurut Syariat dan Tinjauan Ilmiah

Video yang dipublikasikan Navalny berjudul “Putin’s Palace” itu kini telah ditonton lebih dari 100 juta kali.

Kemewahan istana di tengah kesulitan ekonomi Rusia tersebut membuat kemarahan massa meluas. Puluhan ribu orang melakukan protes di 11 zona waktu di negara yang luas itu.

Setidaknya 5.021 orang ditahan secara nasional, termasuk 1.608 orang di Moskow, menurut OVD-Info, sebuah kelompok pemantau protes.

Baca Juga: Aipda Heri Maryadi Jadi Motivator bagi Anggota Polsek Cileunyi

Dikutip dari The Sun, para pengunjuk rasa di Moskow --di mana istri Navlany, Yulia, termasuk di antara mereka yang ditahan-- meneriakkan "Diskotik Aqua!" yang mengacu pada tempat tari tiang di istana Laut Hitam. Ada juga teriakan "Putin, mundur!", "Putin, pencuri!"

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x