Usai Luluh Lantakan Gaza, Kekuasaan Netanyahu Sebagai Perdana Menteri Justru Terancam

- 21 Mei 2021, 21:03 WIB
Suasana Parlemen Israel yang mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sepakat gencatan senjata tanpa syarat merupakan hal memalukan, Jumat 21 Mei 2021.
Suasana Parlemen Israel yang mengkritik Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang sepakat gencatan senjata tanpa syarat merupakan hal memalukan, Jumat 21 Mei 2021. /Anadolu Agency
GALAJABAR - Setelah Israel menyetujui gencatan senjata dengan kelompok Hamas setelah 11 hari pertempuran di Jalur Gaza, politisi dan pejabat lokal mengkritik pemerintahan Benjamin Netanyahu atas tindakan tersebut hanya beberapa jam setelah diberlakukan pada Jumat pagi.

Dilansir dari The Times of Israel, Pemimpin Yesh Atid Yair Lapid, yang saat ini ditugaskan untuk membentuk pemerintahan, mengatakan bahwa pemerintahan Benjamin Netanyahu telah gagal.

"militer berhasil dalam tugas yang diberikan, [tetapi] pemerintah gagal," katanya dikutip galajabar Jumat, 21 Mei 2021.
 
Baca Juga: Alhamdulillah, 55 Guru Ngaji di Kota Cimahi Mendapat Bantuan Uang dari Badan Amil Zakat Nasional

"Warga Israel, terutama warga di wilayah perbatasan (Gaza), mengalami kebakaran hebat, dan sebagai gantinya tidak mendapat pencapaian atau perubahan realitas," kata Lapid menambahkan.

Pemimpin partai Harapan Baru Gideon Sa'ar menyebut gencatan senjata itu sebagai suatu hal yang memalukan, dan menyesalkan bahwa bahkan dengan intelijen dan angkatan udara terbaik di dunia, Netanyahu berhasil mendapatkan 'gencatan senjata tanpa syarat' dari Hamas.

Selain itu, Bezalel Smotrich, ketua partai Zionisme Keagamaan sayap kanan, mengatakan bahwa jika gencatan senjata memang tanpa syarat, situs suci Temple Mount harus segera dibuka kembali untuk orang Yahudi.
 
Baca Juga: Belum 24 Jam Kesepakatan, Israel Kembali Menyerang Al Aqsa, Hidayat Nur Wahid : Berikan Sanksi pada Israel !

Orang Yahudi sangat dibatasi untuk memasuki halaman Temple Mount karena bentrokan kekerasan antara warga Palestina dan polisi Israel terjadi di situs suci selama sebulan terakhir.

Tidak hanya itu, Zionisme Agama Ekstrim-Kanan MK Itamar Ben Gvir mengatakan bahwa gencatan senjata adalah bentuk penyerahan diri.

“gencatan senjata yang memalukan adalah penyerahan diri terhadap teror dan pemaksaan Hamas. Ini adalah malam yang sulit bagi Negara Israel dan pencegahan Israel," katanya.
 
Baca Juga: Jokowi Diminta Izinkan Hamas Dirikan Kantor, Ferdinand: Ini Negeri Pancasila!

Diketahui, sejak gencatan senjata mulai berlaku pada pukul 2 pagi hari Jumat, tidak ada roket yang ditembakkan ke Israel, menunjukkan gencatan senjata yang ditengahi Mesir antara Israel dan kelompok teror Gaza sedang berlangsung. Juga tidak ada laporan serangan Israel di Jalur Gaza.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah