Alhamdulillah, 55 Guru Ngaji di Kota Cimahi Mendapat Bantuan Uang dari Badan Amil Zakat Nasional

- 21 Mei 2021, 20:52 WIB
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menyerahkan bantuan kepada guru ngaji yang berlangsung di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Jumat (21/5/2021).
Plt. Wali Kota Cimahi, Ngatiyana menyerahkan bantuan kepada guru ngaji yang berlangsung di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Jumat (21/5/2021). /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Sebanyak 55 orang guru ngaji di Kota Cimahi mendapat bantuan uang dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Jawa Barat dan Kota Cimahi.
 
Bantuan tersebut diharapkan bisa menambah semangat bagi guru ngaji, untuk memberikan ilmu kepada anak didiknya.

Hal itu dikatakan Pelaksana Tugas (Plt.) Wali Kota Cimahi, Ngatiyana ditemui usai membuka kegiatan Pembinaan Guru Ngaji se-Kota Cimahi  di Aula Gedung A Pemkot Cimahi Jalan Rd. Demang Hardjakusumah, Jumat  21 Mei 2021.
 
Baca Juga: Belum 24 Jam Kesepakatan, Israel Kembali Menyerang Al Aqsa, Hidayat Nur Wahid : Berikan Sanksi pada Israel !

"Hari ini Pemkot Cimahi bekerjasma dengan Baznas Kota Cimahi melaksanakan pembinaan guru ngaji. Pembinaan kepada guru ngaji di Cimahi, salah satunya mendapat bantuan dari Baznas Provinsi dan Cimahi sebesar Rp 110 juta kepada 55 guru ngaji yang ada di Kota Cimahi," ujarnya.

"Bantuan itu untuk memberikan semangat bagi guru ngaji untuk memberikan pendidikan atau ilmu kepada anak didiknya,  terutama untuk anak-anak usia dini. Para guru ngaji masih tetap mengajar dan melaksanakan tugasnya di tengah pandemi Covid-19 ini, baik itu di masjid, musola, TPA (Taman Pendidikan Al-Quran,  TKA (Taman Kanak-kanak Al-Qur'an), dan lain sebaginya," sambung Ngatiyana.

Ia pun bersyukur bisa tetap bekerjasama dengan Baznas Kota Cimahi dalam memperhatikan guru ngaji.
 
Baca Juga: Jokowi Diminta Izinkan Hamas Dirikan Kantor, Ferdinand: Ini Negeri Pancasila!

"Alhamdulillah kerjasma ini tetap dilakukan dengan baik antara Pemkot Cimahi dan Baznas Kota Cimahi, dimana kita sama-sama memperhatikan khusunya kepada guru ngaji. Mudah-mudahan ini ada manfaatnya, bermanfaat bagi kita semua terlebih  kepada anak-anak kita nanti yang mana anak-anak kita diberi ilmu keagamaan, sebagai landasan pondasi untuk menciptakan akhlak mulia bagi anak-anak kita. Sehingga di kemudian hari anak-anak kita memiliki perilaku yang baik, dan ilmu pengetahuan yang baik," tuturnya.

Ia pun berharap kegiatan mengaji menjadi sebuah budaya yang dapat dilakukan oleh masyarakat Kota Cimahi yang beragama Islam, terlebih kepada anak-anak.

"Minimal satu jam atau dua jam saja menjelang magrib, secara serentak yang bisa dilakukan di rumah-rumah, mushola dan masjid-masjid di sekitar kita," imbuhnya.
 
Baca Juga: Eks Jubir KPK, Febri Diansyah Juga Diretas, Pihak YLBHI Minta Pemerintah Buka Suara

Menurut Ngatiyana, di era globalisasi yang serba canggih dan maju ini, semua negara saling berlomba untuk menjadi yang terdepan, maka kualitas SDM (sumber daya manusia) menjadi faktor yang sangat menentukan bagi kemajuan  suatu bangsa. 

"Kota Cimahi  yang tidak memiliki SDA (sumber daya alam) potensial, harus terus berupaya meningkatkan kualitas SDM agar mampu berkembang dan bersaing.
Guna meningkatkan kualitas SDM yang kreatif, sholeh juga agamis tentunya pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, melainkan diperlukan peran serta masyarakat,  dalam hal ini adalah para guru ngaji yang tersebar di masjid-masjid, musholla, ponpes, TKA-TPA dan Ormas Islam yang menyelenggarakan pengajian ataupun program pemberantasan buta huruf Al-Quran," terangnya.

Diakui Ngatiyana, pemerintah sangat memerlukan bantuan dan berterima kasih kepada para guru ngaji yang memiliki kepedulian, dan keterpanggilan untuk ikut serta dalam membangun masyarakat Cimahi Agamis ditengah keberagaman suku dan budaya. Serta dapat saling menjaga kerukukan umat beragama yang mendukung kondusifitas pembangunan  kota. 
 
Baca Juga: Program Magang bagi Petani Milenial Ternak Puyuh Sudah Bergulir

"Saya ingin mengajak kepada guru ngaji sebagai salah satu change agent  pembangunan bahwa sesuai dengan konteks zaman yang terus berubah, agar proses transformasi pengajaran Al-Quran dapat disampaikan dengan penuh cinta kasih dan bijak. Sehingga ilmu yang disampaikan dapat memberikan pengaruh dan manfaat yang baik bagi perubahan sikap dan perilaku masyarakat, sesuai dengan nilai-nilai ajaran islam," tuturnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah