GALAJABAR – Pusat Pencegahan Penyakit Menular China (CCDC) melalui jurnal mingguannya pada Sabtu, 17 Juli 2021 lalu melaporkan seorang dokter hewan yang terinfeksi virus monyet B meninggal dunia.
Kendati demikian, beberapa orang yang kontak dekat dengan korban dinyatakan selamat.
Dalam laporan tersebut menjelaskan, pria berusia 53 tahun asal Beijing yang bekerja di lembaga penelitian primata itu meninggal pada 27 Mei 2021 lalu.
Baca Juga: Budayawan Sujiwo Tejo Kritik Habis Permintaan Maaf Luhut Terkait Covid-19: Diksi ‘Jika’ dan ‘Ingin’
Dokter itu mengalami gejala awal, seperti mual hingga muntah, tepat sebulan setelah membedah dua monyet yang mati pada awal Maret 2021.
Diketahui dia sudah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit sebelum dinyatakan meninggal dunia.
Pihak CCDC menyatakan bahwa tidak ada kejadian fatal atau bukti klinis infeksi virus monyet B di China sebelumnya.
Baca Juga: Update Corona Indonesia 19 Juli 2021: Total 2.911.733 Positif Covid dengan Penambahan 34.257
Bahkan, kematian dokter hewan itu merupakan kasus kematian pertama akibat virus monyet B pada manusia.
Melalui pemeriksaan oleh para peneliti yang mengambil sampel cairan serebrospinal dari dokter hewan itu pada April 2021 lalu menyatakan dia positif terinfeksi virus monyet B.