Budayawan Sujiwo Tejo Kritik Habis Permintaan Maaf Luhut Terkait Covid-19: Diksi ‘Jika’ dan ‘Ingin’

- 19 Juli 2021, 19:27 WIB
Sudjiwo Tedjo tanggapi cara Luhut meminta maaf soal PPKM Darurat
Sudjiwo Tedjo tanggapi cara Luhut meminta maaf soal PPKM Darurat /kolase Instagram @president_jancukers @luhut.pandjaitan/

GALAJABAR– Permintaan maaf Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, Luhut Binsar Panjaitan kepada rakyat Indonesia terkait Covid-19 baru-baru ini menjadi sorotan publik.

“Sebagai Koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati yang paling dalam, saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa dan Bali ini masih belum optimal,” tutur Luhut, Sabtu, 17 Juli 2021.

Budayawan Sujiwo Tejo turut membuka suara terkait permintaan maaf tersebut. Sujiwo mengaku salut dengan tindakan Luhut ini.

Baca Juga: Update Corona Indonesia 19 Juli 2021: Total 2.911.733 Positif Covid dengan Penambahan 34.257

“Salut, Pak Luhut ud minta maaf,” cuitnya melalui akun Twitter pribadi @sudjiwotedjo pada Minggu, 18 Juli 2021.

Namun, Sujiwo menilai, permintaan maaf Luhut tidak total alias setengah-setengah lantaran menteri satu itu menggunakan diksi ‘jika’ bukan ‘karena’.

“Tp lain kali kalau minta maaf yg total, Pak. Jangan setengah2 pakai logika “Jika” .. Pakai saja logika “Karena”.. Misal ‘Saya minta maaf KARENA (bukan Jika) PPKM Darurat ini blm optimal’,” imbuhnya.

Baca Juga: Rocky Gerung: Nasib Manusia Memang Ditentukan di Langit, Tapi Negara Memperburuk Nasib Kita

Lebih lanjut, Sujiwo juga menyoroti diksi ‘ingin’ dalam narasi Luhut. Menurutnya, Luhut baru ingin meminta maaf bukan sudah meminta maaf.

“Satu lagi.. Seorang Netizen ngingetin saya bhw ternyata Pak Luhut belum meminta maaf ... beliau baru ‘INGIN meminta maaf..’,” katanya lagi.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah