Donor Negara Asing Distop, Sistem Perawatan Kesehatan di Afghanistan Beresiko Runtuh

- 31 Agustus 2021, 09:30 WIB
Ilustrasi situasi afghanistan beberapa waktu lalu.
Ilustrasi situasi afghanistan beberapa waktu lalu. /SPAIN MINISTRY OF DEFENSE/via REUTERS

GALAJABAR - Dua lembaga bantuan utama mengatakan bahwa sistem perawatan kesehatan di Afghanistan beresiko runtuh.

Hal ini karena donor dari negara asing berhenti memberikan bantuannya setelah pengambilalihan Taliban.

Donor internasional termasuk Bank Dunia dan Uni Eropa membekukan dana ke Afghanistan tak lama setelah itu.

“Salah satu risiko besar bagi sistem kesehatan di sini pada dasarnya runtuh karena kurangnya dukungan,” kata Filipe Ribeiro, perwakilan Afghanistan untuk Doctors Without Borders dilansir Aljazeera.

Baca Juga: Pejabat Polisi Pingsan Dikeroyok Pendukung HRS, Husin Shihab: Nggak Salah Kalau Ada yang Ditembak Mati

“Sistem kesehatan secara keseluruhan di Afghanistan kekurangan staf, perlengkapan dan dana, selama bertahun-tahun. Dan risiko besar adalah bahwa kekurangan dana ini akan berlanjut dari waktu ke waktu,” sambungnya.

Necephor Mghendi, kepala Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Afghanistan (IFRC), mengatakan sistem perawatan kesehatan yang sudah rapuh kini sangat bergantung pada bantuan asing.

Mghendi mengatakan penutupan bank-bank Afghanistan berarti hampir semua lembaga kemanusiaan tidak dapat mengakses dana, membuat vendor dan staf tidak dibayar.

Yang memperparah masalah ini, persediaan medis sekarang perlu diisi kembali lebih awal dari yang diharapkan.

Halaman:

Editor: Dadang Setiawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x