2.000 Hamster di Hongkong Dimusnahkan Setelah Kasus 11 Ekor Terinfeksi Covid-19, Impornya pun Minta Dihentikan

- 19 Januari 2022, 07:42 WIB
2.000 Hamster di Hongkong Dimusnahkan Setelah Ditemukan 11 Ekor Terinfeksi Covid-19, Impornya pun Minta Dihentikan
2.000 Hamster di Hongkong Dimusnahkan Setelah Ditemukan 11 Ekor Terinfeksi Covid-19, Impornya pun Minta Dihentikan /PIXABAY/mordilla-net

GALAJABAR - Di Hongkong ada 11 hamster terinfeksi Covid-19. Atas peristiwa ini Pemerintah Hongkong mengeluarkan perintah untuk memusnahkan 2.000 hamster serta memperingatkan masyarakat untuk tidak menciumi hewan-hewan peliharaan.

Selain itu, baru-baru ini, satu klaster kasus virus corona pada manusia terlacak berasal dari seorang pegawai di sebuah toko hewan peliharaan. Dengan adanya temuan itu, pengecekan dilakukan pada ratusan binatang di Hong Kong dan 11 hamster ditemukan terinfeksi.

Serupa dengan kebijakan tanpa toleransi yang diberlakukan oleh China daratan, Hong Kong --wilayah di bawah pemerintahan China-- kemudian memerintahkan agar 2.000 hamster dimatikan "secara manusiawi".

Baca Juga: 3 Kelompok Orang yang Akan Mendapat Naungan Arsy-Nya di Akhirat Kelak, Nomor 2 Tak Banyak Orang Lakukan

Kegiatan impor dan penjualan binatang pengerat itu juga diperintahkan untuk dihentikan. Berbagai toko hewan di kota tersebut ditutup dan disemproti disinfektan.

Sementara itu, para petugas yang berpakaian pelindung menyisir toko hewan yang menjadi jantung klaster penyebaran. Toko tersebut berada di distrik sibuk Causeway Bay.

Kelompok lokal aktivis antipenyiksaan hewan Prevention of Cruelty to Animals (SPCA), yang mengoperasikan klinik-klinik kesehatan hewan, meminta agar perintah pemusnahan tersebut dipertimbangkan lagi.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Rabu, 19 Januari 2022, Waspadai Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang

"SPCA merasa kaget dan khawatir atas pengumuman pemerintah baru-baru ini soal penanganan pada 2.000 hewan kecil, yang tidak mempertimbangkan keselamatan hewan serta aspek ikatan antara manusia dan hewan," kata kelompok tersebut.

Kepala badan kesehatan Hong Kong, Sophia Chan, mengatakan dalam konferensi pers bahwa pihak berwenang mengambil tindakan atas dasar kehati-hatian kendati tidak ada bukti bahwa hewan peliharaan bisa menulari manusia.

"Para pemilik toko hewan peliharaan harus terus menjaga kebersihan, termasuk mencuci tangan setelah memegang binatang, setelah memberi makan ataupun hal-hal lainnya, serta jangan mencium hewan," kata Direktur Departemen Pertanian, Perikanan, dan Konservasi Leung Siu-fai Leung kepada para wartawan dikutip Galajabar dari Antara.

Baca Juga: Borneo FC vs Persib Bandung: Pangeran Biru Catat Kemenangan, Igbonefo: Kami Tidak Mau Tertinggal dari Pesaing

Otoritas Hong Kong juga sedang melaksanakan pengujian pada banyak kelinci dan hewan pengerat chinchilla. Semua binatang itu diimpor dari Belanda, menurut saluran penyiaran RTHK.

Di seluruh dunia, ada sejumlah anjing dan kucing yang juga terinfeksi virus corona. Namun, para ilmuwan mengatakan tidak ada bukti bahwa binatang bisa menjadi penyebab kuat penularan virus tersebut. ***

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x