Twitter dan Facebook Hapus Unggahan Trump, Ini Dia Alasannya

- 7 Oktober 2020, 10:11 WIB
Donald Trump Kembali Dapat Kecaman Usai Ajak Masyarakat Amerika Serikat agar Tak Takut  Covid-19.
Donald Trump Kembali Dapat Kecaman Usai Ajak Masyarakat Amerika Serikat agar Tak Takut Covid-19. /.*/independent.co.uk

GALAJABAR - Media sosial Twitter dan Facebook menghapus unggahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Hal itu karena menyebarkan unggahan Trump misinformasi dan melanggar aturan platform tersebut.

Sebelumnya, Trump membagikan informasi di media sosial bahwa masyarakat tidak usah takut terhadap Covid-19, setelah tiga hari di rawat di rumah sakit militer di luar Washington karena terinfeksi virus corona.

Trump disebut menyamakan Covid-19 dengan sakit flu.

Baca Juga: Butuh Waktu 5 Tahun Pulihkan Ekonomi Jabar dari Covid-19

Facebook, menurunkan unggahan tersebut, namun, sebelum dihapus, sempat dibagikan sebanyak 26.000 kali oleh warganet.

"Kami menghapus informasi tidak benar mengenai keparahan Covid-19," kata juru bicara Facebook seperti dikutip galajabar dari Antara, Rabu 7 Oktober 2020.

Twitter mematikan fitur retweet ke unggahan Trump dan melabeli cuitan tersebut karena "menyebarkan informasi menyesatkan dan berbahaya berkaitan dengan Covid-19". Cuitan tersebut masih bisa diakses.

Baca Juga: Segera Daftar, Kemnaker Gelar Pelatihan Hidroponik, Ikan Lele, dan Itik Pedaging

Twitter mengatakan mereka berusaha merespons lebih cepat dan terbuka terhadap cuitan misinformasi.

Juru bicara kampanye Trump, Courtney Parella menyatakan media sosial punya agenda sendiri dengan menyensor unggahan sang presiden.

"Silicon Valley dan media arus utama secara konsisten menggunakan platform mereka untuk menakut-nakuti dan menyensor Presiden Trump, demi kepentingan agenda mereka sendiri. Bahkan sekarang, ketika waktu-waktu kritis melawan virus corona," kata Parella.

Baca Juga: Ketua Apindo Pontianak: Niat dan Tujuan Pemerintah Baik Menghadirkan UU Cipta Kerja

Reuters mengutip data Centers for Disease Control an Prevention, flu menewaskan 22.000 orang di AS pada musim flu 2019-2020.

Sejak kasus Covid-19 di AS awal tahu ini, lebih dari 210.000 nyawa di negara tersebut dinyatakan tewas akibat Covid-19, angka tersebut merupakan angka kematian tertinggi di dunia akibat virus tersebut.***

Editor: Brilliant Awal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x