Donald Trump Pertimbangkan Luncurkan Serangan Rudal terhadap Fasilitas Nuklir Iran di Akhir Jabatan

- 17 November 2020, 11:29 WIB
Donald Trump kembali klaim kemenangan dirinya di Pilpres AS 2020.
Donald Trump kembali klaim kemenangan dirinya di Pilpres AS 2020. /Istimewa/

Badan itu mengatakan bahwa pada 2 November Iran memiliki persediaan 2.442,9 kilogram (5.385,7 pon) uranium yang diperkaya rendah, naik dari 2.105,4 kilogram (4.641,6 pon) yang dilaporkan pada 25 Agustus.

Kesepakatan nuklir yang ditandatangani pada 2015 dengan AS, Jerman, Prancis, Inggris, Cina, dan Rusia, yang dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA), memungkinkan Iran hanya menyimpan persediaan 202,8 kilogram (447 pon).

Baca Juga: Gempa Berkekuatan 6,3 Guncang Sumatera Barat

IAEA melaporkan bahwa Iran juga terus memperkaya uranium hingga kemurnian mencapai 4,5 persen, lebih tinggi dari 3,67 persen yang diizinkan berdasarkan kesepakatan.

Natanz, juga disebut Pabrik Pengayaan Bahan Bakar Percontohan, terletak sekitar 200 mil di selatan Teheran. Sebagian besar kompleks berada di bawah tanah dan tunduk pada pemantauan IAEA berdasarkan kesepakatan nuklir.

Dalam laporan terbarunya, IAEA juga mengatakan bahwa Iran telah melarang pengawasnya mengakses situs lain di mana terdapat bukti aktivitas nuklir di masa lalu.

Baca Juga: Kasus Seperti di Sidoarjo Terulang, Ketua Pengadilan Tewas Ditikam Usai Sidangkan Perceraian

Para pejabat yang berbicara kepada Times mengatakan, Trump bereaksi terhadap laporan IAEA dengan menanyai para pembantunya tentang opsi yang harus dilakukan untuk menanggapi ekspansi nuklir Iran.

Mereka mengatakan, Pompeo dan Milley menguraikan risiko eskalasi militer. Para pejabat meninggalkan pertemuan dengan kesan bahwa Trump telah dibujuk untuk tidak melancarkan serangan rudal.

Namun, dilaporkan Times, para pejabat tersebut mengatakan, Trump mungkin masih mencari cara untuk menyerang aset dan sekutu Iran, termasuk milisi di Irak.

Halaman:

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah