Arti Lailatul Qadar Bagi Umat Muslim dan Bagaimana Cara Meraih Kemuliaannya

22 April 2021, 13:05 WIB
quran//wehearit.com /

GALAJABAR - Keistimewaan bulan suci Ramadan tidak hanya terletak pada ibadah puasa yang kita lakukan saja.

Dorongan beribadah di bulan suci  ini salah satunya karena hadirnya  satu malam agung yang Allah SWT siapkan bagi hamba-Nya yang berpuasa, yaitu malam Lailatul Qadar yang pahalanya sama dengan 1.000 bulan.

Dan benarkah pertanda malam Lailatul Qadar di antaranya membekunya air, heningnya malam, merunduknya pepohonan dan lainnya?

Baca Juga: Ramai Isu Keretakkan Rumah Tangga Nathalie Holscher dan Sule, Rizky Febian: Ayah Tolong Jaga Bunda Baik-baik

Tanda-tanda tersebut harus diimani setiap muslim berdasarkan pernyataan Al-Qur’an bahwa “Ada suatu malam yang bernama Lailatul Qadar” (QS Al-Qadr: 1) dan malam itu merupakan “malam yang penuh berkah di mana dijelaskan atau ditetapkan segala urusan besar dengan kebijaksanaan” (QS Ad-Dukhan: 3).

1. pray//pixabay/sharonang/


Di malam Lailatul Qadar, sebagian besar umat muslim menyibukkan diri dengan memperbanyak ibadah agar mendapat berkah dan syafaat dari Allah.

Baca Juga: Arya Saloka Didoakan Bercerai oleh Penggemar Berat Ikatan Cinta, Putri Anne: Sehat? Muncul Mulu Kaya Laler
 
Sebab, di malam mulia tersebut, setiap ibadah yang dilakukan akan berbuah pahala. Bahkan, pahala yang diberikan akan jauh lebih besar dan lebih mulia daripada malam-malam lainnya.

Kapankah  malam Lailatul Qadar datang?

Walaupun banyak umat muslim yang menanti malam Lailatul Qadar, tetapi tak ada satu pun umat Islam yang tahu persis kapan malam itu tiba. Umat Islam lebih mengetahui kedatangan Lailatul Qadar melalui pernyataan tersirat dalam Al-Quran.

read quran//quranicconection.tv

Baca Juga: Bulan Puasa, Kantor Pemkab Bandung Barat Didatangi Demonstran
Beberapa ulama perpendapat bahwa Lailatul Qadar jatuh pada 17 Ramadan. Hal itu didasari pada Surah Al-Anfaal ayat 41 yang berbunyi:

 “…jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan….” (QS Al-Anfaal ayat 41)

Baca Juga: Pernikahannya dengan Sule Diisukan Retak, Nathalie Holscher: Aku Cuman Cinta Sendiri, Nggak Ada Feedback

Melalui ayat di atas, para mufasir mengartikan bahwa hari Furqan yang dimaksud ialah hari kemenangan Islam dan kekalahan orang kafir dalam perang Badar yang terjadi pada hari Jumat tanggal 17 Ramadan yang juga dikenal sebagai hari permulaan turunnya Al-Quran (Nuzulul Quran).

sultan-qaboos-grand-mosque//pixabay


Tetapi, ada pula yang berpendapat Lailatul Qadar jatuh pada malam ke-27 Ramadan atau malam ganjil di 10 hari terakhir Ramadan.

Baca Juga: Rumah Tangga Nathalie Holscher dan Sule Berakhir Kandas, Sang Oma Sebut Nathalie Sudah Siapkan Pengacara
 
Pernyataan ini dinyatakaan dalam buku Ramadan di Jawa yang melakukan perhitungan dengan jumlah perkalian huruf dalam kata Lailatul Qadar (9 kata) dan jumlah kata itu muncul dalam Quran (3).

Akan tetapi, kedatangan malam lailatul qadar sendiri memang tidak dikabarkan secara gamblang kepada umat Islam.

Hal itu dilakukan agar kita dapat menjemputnya tanpa membedakan ibadah di hari lainnya. Karena itu, kedatangan Lailatul Qadar adalah rahasia Allah SWT.

Baca Juga: Kronologi Hingga Aksi yang Dilakukan Tim Dalam Pencarian Kapal Selam Nanggala 402

Selain membaca tanda-tanda dan berusaha mendapatkan malam Lailatul Qadar, hendaknya setiap umat muslim juga memahami makna Lailatul Qadar itu sendiri.  
 
Untuk memperoleh pemahaman yang jernih terkait malam Lailatul Qadar, Muhammad Quraish Shihab (Membumikan Al-Qur’an, 1999) memberikan penjelasan terkait arti dan makna kata qadar.
 
Penulis Kitab Tafsir Al-Misbah tersebut memaparkan tiga arti pada kata qadar, sebagai berikut.   Pertama, qadar berarti penetapan atau pengaturan sehingga Lailatul Qadar dipahami sebagai malam penetapan Allah bagi perjalanan hidup manusia.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 22 April 2021 Masalah Baru, Elsa Muntah-muntah, Elsa Hamil?
 
Pendapat ini dikuatkan oleh penganutnya dengan firman Allah pada QS Ad-Dukhan ayat 3. Ada ulama yang memahami penetapan itu dalam batas setahun.
   
Al-Quran yang turun pada malam lailatul qadar diartikan bahwa pada malam itu Allah SWT mengatur dan menetapkan khiththah dan strategi bagi Nabi-Nya, Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada akhirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia, baik sebagai individu maupun kelompok.

Baca Juga: NebengBoyNewGeneration, Sule Curhat Soal Hidup ke Boy William

Kedua, qadar berati kemuliaan. Malam tersebut adalah malam mulia yang tiada bandingnya. Ia mulia karena terpilih sebagai malam turunnya Al-Qur’an serta karena ia menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih.

Kata qadar yang berarti mulia ditemukan dalam ayat ke-91 Surat Al-An’am yang berbicara tentang kaum musyrik: Ma qadaru Allaha haqqa qadrihi idz qalu ma anzala Allahu ‘ala basyarin min syay’i (mereka itu tidak memuliakan Allah sebagaimana kemuliaan yang semestinya, tatkala mereka berkata bahwa Allah tidak menurunkan sesuatu pun kepada manusia).

Baca Juga: Nadiem Diminta Megawati Luruskan Sejarah G30S/PKI, Rocky: Indonesia Enggak Punya Pilihan

Ketiga, qadar berarti sempit. Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam Surat Al-Qadar: "pada malam itu turun malikat-malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan."  
 
Kata qadar yang berarti sempit digunakan oleh Al-Quran antara lain dalam ayat ke-26 Surat Ar-Ra’du: “Allah yabsuthu al-rizqa liman yasya’ wa yaqdiru” (Allah melapangkan rezeki bagi yang dikehendaki dan mempersempitnya bagi yang dikehendakinya).

Lalu, ibadah apa saja yang perlu dilakukan?

Baca Juga: Pemilik Liverpool Tegaskan Tak Akan Terlibat LSE, Sekaligus Minta Maaf Pada Pemain dan Suporter
 
Menjelang malam Lailatul Qadar yang akan segera datang, umat muslim tentu sudah menyiapkan diri untuk menyambutnya.
 
Sebagaimana amalan yang dilakukan Rasulullah ketika malam Lailatul Qadar tiba adalah dengan melaksanakan i’tikaf di masjid.

Selama i’tikaf berlangsung, Rasulullah juga memperbanyak amalan sunnah lainnya, seperti mengaji, mendirikan salat sunnah lainnya, dan membayar zakat.

Baca Juga: Liga Spanyol, Real Madrid Kudeta Puncak Klasemen dari Atletico

Lalu, Rasulullah juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa bermunajat kepada Allah melalui doa-doa yang beliau anjurkan.
 
Antara lain, doa memohon ampunan seperti “Allahumma innaka ‘afuwwun karim tuhibbul ‘affwa fa’fu ‘anni” dan “Robbana atina fiduunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina adzabannar.”

Selain itu, umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak salawat, sedekah, dan melakukan kebaikan lainnya.

Baca Juga: Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum Imbau Masyarakat Tak Mudik Lebaran

Oleh karena begitu mulianya malam Lailatul Qadar, banyak amalan yang bisa umat muslim lakukan agar mendapat berkah dan rahmat dari Allah SWT.

Semoga  kita menjadi salah satu umat Islam yang beruntung dapat bertemu dengan malam Lailatul Qadar itu.***

Editor: Mia Fahrani

Sumber: Beragam Sumber

Tags

Terkini

Terpopuler