Nadiem Diminta Megawati Luruskan Sejarah G30S/PKI, Rocky: Indonesia Enggak Punya Pilihan

- 22 April 2021, 10:03 WIB
Rocky Gerung  //Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab
Rocky Gerung //Tangkapan layar Youtube Najwa Shihab /


GALAJABAR – Pengamat politik, Rocky Gerung turut menyoroti perihal permintaan Ketua Umum (Ketum) Megawati Soekarnoputri kepada Menteri Pendidikan (Mendikbud) Nadiem Makarim untuk meluruskan sejarah G30S/PKI.

Rocky Gerung menyebut bahwa sejarah kelam PKI tersebut identik dengan kemenangan Amerika Serikat (AS) pada perang dingin.

Maka dari itu, Rocky Gerung menilai bahwa kemenangan tersebut yang membuat sejarah Indonesia ditulis dalam versi Amerika Serikat.

Baca Juga: NebengBoyNewGeneration, Sule Curhat Soal Hidup ke Boy William

“Sejarah Indonesia itu bukan sejarah kita, tetapi ini sejarah dunia. Demikian juga peristiwa G30S / PKI, itu adalah pertandingan antara blok komunis dan blok kapitalis,” ujar Rocky Gerung yang dikutip Galajabar dari kanal Youtube Rocky Gerung Official, Kamis 22 April 2021.

“Indonesia ada di dalam jebakan itu dan waktu itu Indonesia enggak punya pilihan karena Indonesia sendiri enggak punya kekuatan apa-apa selain memilih atau menempel dengan komunis atau AS,” ungkapnya.
 
Oleh karena itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa G30S / PKI itu adalah tragedi dunia.

Baca Juga: Memukau Para Pemain, Intip Footage Terbaru Versi PS5 dari Genshin Impact

Hal tersebut disebabkan karena adanya 2 negara superpower yang bersaing yakni Uni Soviet yang menganut ideologi komunisme dan AS yang menganut ideologi kapitalisme.

Kendati demikian, Rocky menyebut, terdapat sesuatu hal yang harus diselesaikan yaitu pelanggaran HAM.

Menurutnya, hal tersebut bukan wilayah persaingan politik karena persaingan politik sendiri terjadi antara pihak militer dengan PKI.

Rocky menyebut, kedua pihak tersebut memiliki kekuatan yang besar, apalagi PKI telah mengklaim bahwa mereka memiliki 20 juta pengikut. Tentunya, hal tersebut membuat khawatir pihak militer.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 22 April 2021: Nana Buktikan Dirinya Bisa Hamil, Kevin Kena Karma!

Akibatnya, hal tersebut mengubah persaingan politik menjadi persaingan ideologi dan berakhir dengan sebuah tragedi yang sangat tragis.

“Jadi, kalau ada orang yang menganggap komunis kalah karena militer pake senjata. Yang namanya militer ya pake senjata.,” tuturnya.

Oleh karena itu, Rocky menganggap bahwa persaingan politik itu terpusat pada kekuatan kiri yang dikuasai PKI dan kepentingan militer yang di bawah kendali AS yang dimana pada saat itu pelanggaran HAM masih tidak dipedulikan oleh banyak orang.

Baca Juga: Permintaan Megawati ke Nadiem, Rocky Gerung : Hal Ini Harus Diselesaikan di Tingkat Internasional!

“Seandainya waktu itu komunis menang, maka Indonesia akan secara otomatis menjadi negara komunis. Sekarang negara komunis itu semuanya bangkrut secara ekonomi dan demokrasi. Itu hanya metodologi saja,” ungkap Rocky Gerung.

Oleh karena itu, Rocky Gerung menegaskan bahwa sekarang sudah tidak ada lagi ancaman komunis apabila dilihat dari sistem dunia.

“Jadi, sudah tidak ada negara komunis yang bisa memberi ancaman kepada Indonesia kecuali sebuah negara mini superpower yaitu RRC (Republik Rakyat China) yang berusaha bangkit dari keterpurukan ekonomi dan berusaha untuk mengekspor ideologi komunis,” ungkap Rocky Gerung.

Baca Juga: Buku Harian Seorang Istri 22 April 2021: Usai Usir Lula, Bu Farah juga Ingin Singkirkan Nana

Menurutnya, ekonomi di RRC sudah tidak berbasis komunis melainkan berbasis pasar bebas. Rocky Gerung menyebut, komunis itu hanya dapat ditemukan dari sisi politik RRC.

Oleh karena itu, Rocky menilai bahwa tindakan Megawati yang ingin meluruskan sejarah G30S / PKI merupakan tindakan yang tidak perlu dilakukan.

Sebelumnya telah diberitakan, Megawati meminta Nadiem Makarim untuk meluruskan perihal sejarah G30S / PKI.

Hal tersebut disebabkan karena adanya tudingan keterlibatan Soekarno dalam pergerakan G30S / PKI. ***

Editor: Digdo Moedji


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x