KCIC Pasang Crackmeter di Sekitar Blasting Tunnel, Mirza: Akan Diketahui Jika Terjadi Kerusakan Akibat Getaran

28 Juni 2021, 17:12 WIB
Salah satu terowongan terowongan KCIC Jakarta-Bandung yang sedang dikerjakan oleh PT Dahana (Persero). /Dok. PT Dahana/

GALAJABAR - Sebagai bentuk antisipasi pada kerusakan rumah warga akibat aktivitas peledakan atau blasting Tunnel #11 yang dilakukan di sekitar Kecamatan Padalarang, Kabupaten Bandung Barat,  PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bersama LAPI ITB memasang  crackmeter di area permukiman warga yang mungkin terdampak dari  aktivitas.

"Melalui alat crackmeter ini, akan
diketahui apabila terjadi kerusakan akibat getaran dari aktivitas blasting," kata Corporate Secretary PT KCIC, Mirza Soraya dalam rilisnya, Senin 28 Juni 2021.

Jika ditemukan kerusakan yang terjadi di rumah warga, lanjut Mirza, terbukti merupakan dampak dariaktivitas blasting tunnel, PT KCIC akan memberikan kompensasi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku dan disepakati.

Baca Juga: Sinopsis Buku Harian Seorang Istri 28 Juni 2021: Gawat! Lagi-lagi Nana Diculik Kevin

Ia pun memastikan peledakan atau blasting Tunnel #11 yang dilakukan di sekitar Kecamatan Padalarang sudahmengikuti prosedur dan aturan yang berlaku.

Dalam pelaksanaannya, PT KCIC menggandeng LAPI ITB untuk mengawasi dan
memastikan aktivitas tidak melanggar aturan dan mengantisipasi dampak yang
mungkin timbul.

Mirza Soraya menyebutkan, semua aktivitas blasting, seperti jadwal dan jumlah bahan peledak dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi LAPI ITB.

Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 Resmi Dibuka, Simak Langkah Pendaftarannya di Sini!

Dalam proses pembangunan Kereta Cepat Jakarta-Bandung, PT KCIC selalu memastikan jika semua pelaksanaan konstruksi sesuai dengan aturan yang berlaku dan mengedepankan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).

"Semua kegiatan blasting yang dilakukan di sepanjang trase pembangunan proyek
Kereta Cepat Jakarta-Bandung dengan aturan dan kaidah yang direkomendasikan
LAPI ITB," ujar Mirza.

Lebih lanjut dijelaskan Mirza, aktivitas blasting tunnel #11 dilakukan terkahir pada
Minggu (20/6/2021). Selama pengerjaan pembangunan sejak Desember 2020 hingga
18 Juni, aktivitas blasting selalu dibawah ambang batas yakni 2 mm/s2 dan noise atau
tingkat kebisingan di bawah 101dB.

Baca Juga: Tokyo Revengers Episode 13: Takemichi dan Naoto Temui Draken dan Mencurigai Kisaki

Selanjutnya sisa pengerjaan tunnel sepanjang
15 meter akan dilaksanakan menggunakan excavator dan memakan waktu sekitar 18
hari terhitung dari tanggal 22 Juni 2021.

Setelahnya tidak akan ada lagi aktivitas
penggalian tunnel. Hanya aktivitas pengerjaan struktur dan finishing dinding tunnel.

"Kontraktor selama ini selalu melaksanakan semua rekomendasi dari konsultan
blasting LAPI ITB dan sejauh ini bekerja di bawah ambang batas kebisingan dan batas
getaran sesuai rekomendasi LAPI ITB," lanjut Mirza.

Baca Juga: Ini Sosok Rektor yang Memanggil BEM UI Imbas Presiden Jokowi Disebut 'The King of Lip Service'

Mengenai keluhan warga, Mirza mengaku PT KCIC sudah melakukan koordinasi
dengan pihak terkait. Termasuk mengikuti rapat bersama dengan Sekretariat Daerah
Provinsi Jawa Barat dan Kepala Bagian Pembangunan Pemerintah Provinsi Jawa
Barat.

Dari hasil rapat itu diketahui jika kerusakan di bangunan hunian warga yang ditemukan bukan akibat terdampak dari aktivitas tunnel blasting.

Mirza menekankan bahwa selain dengan pemerintah, koordinasi dan komunikasi
dengan konsorsium kontraktor juga terus dilakukan. Sehingga jika ada kendala di
lapangan, persoalan yang dihadapi bisa segera ditindaklanjuti.

PT KCIC hingga saat ini terus melakukan percepatan pembangunan proyek Kereta
Cepat Jakarta-Bandung (KCJB). Per minggu ke 3 Bulan Juni 2021, proyek
pembangunan sudah mencapai 75 persen.

Baca Juga: Tim-tim yang Dipastikan Lolos ke Perempat Final Copa America 2021

Untuk Proyek KCJB terdapat total 13
Tunnel dengan total panjang 16.671 meter di sepanjang trase Kereta Cepat Jakarta -
Bandung dan 8 tunnel diantaranya telah berhasil ditembus. akan memiliki panjang 1,1 kilometer.

Selain menggunakan metode
blasting, salah satu tunnel di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Tunnel #1, telah
berhasil ditembus pada pertengahan Desember 2020 dengan metode Slurry TBM
menggunakan mesin bor (Tunnel Boring Machine) terbesar di Asia Tenggara.***

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler