Ridwan Kamil Minta Semua RS di Jabar Siaga 1 Antispasi Omicron, Ini 2 Wilayah yang Kasusnya Meningkat

5 Februari 2022, 09:07 WIB
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil /Humas Pemprov Jabar

GALAJABAR – Tingkat keterisian kamar atau Bed Occupancy Rate (BOR) pasien Covid-19 kini sudah meningkat di Jawa Barat. Untuk itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta rumah sakit untuk siaga 1,

"Saya sudah perintahkan semua rumah sakit siaga 1 karena BOR meningkat," ujarnya dikutp Galajabar, Sabtu 5 Februari 2022.

Ridwan Kamil menuturkan, status siaga 1 tersebut harus ditunjukkan dengan penambahan kasur atau ruang pasien, ketersediaan tabung oksigen hingga obat-obatan. "Bed ditingkatkan, oksigen disiapkan plus treatment-nya," ucapnya.

Baca Juga: Dramatis, MU Tersingkir dari Piala FA, Kalah Adu Penalti dari Middlesbrough dengan Skor 7-8, Ini Ulasannya

Adapun penerapan status siaga 1 rumah sakit ini khususnya di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya. Diketahui di dua wilayah tersebut terjadi lonjakan kasus cukup signifikan yang kemungkinan oleh varian Omicron.

"Jadi kita mendorong aglomerasi ini rumah sakitnya agar bersiap-siap. Itu berulang-ulang dari dulu Covid-19 ngumpulnya disitu," kata Ridwan Kamil.

Covid-19 varian Omicron diketahu memiliki daya tular yang cukup cepat. Di Indonesia varian ini tingkat fatalitasnya lebih rendah dari varian Delta. Terlebih menyerang kepada orang yang sudah divaksin lengkap. Rata-rata pasien sembuh dalam waktu 3-4 hari.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Jawa Barat Sabtu, 5 Februari 2022, Berikut Peringatan Dini BMKG!

"Omicron itu seperti kata Pak Menkes cepat menular tapi juga cepat sembuh, 3 sampai 4 hari biasanya sembuh," sebut Ridwan Kamil.

Untuk itu bagi masyarakat yang terkonfirmasi varian Omicron namun bergejala kecil, Kang Emil meminta agar diisolasi di rumah masing-masing dengan pengawasan dan obat-obatan yang cukup.

Sebab perawatan di rumah sakit hanya bagi pasien yang berejala berat seperti demam, flu, batuk, saturasi rendah dan punya komorbid. Perawatan di luar rumah sakit ini akan berdampak baik pada BOR.

Baca Juga: Ini Makna Asmaul Husna: Al Aziz, Al Jabbar, Al Mutakabbir, Hanya Kepada-Mu Kami Meminta Pertolongan

"Jadi kalau gejalanya kecil terus ingin dirawat di rumah sakit nanti menaikkan BOR. Rumah sakit itu untuk yang gejala berat, komorbid dan saturasi rendah, di luar itu dirumah saja dengan disiapkan vitamin, obat dan pengawasan," tuturnya.

Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan dalam segala aktivitas. Pandemi Covid-19 hingga saat ini belum diketahui kapan akan berakhir.

"Prokes tidak boleh diabaikan supaya kita jangan kalah oleh pandemi yang datang silih berganti dan belum selesai," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Lokasi SIM Keliling Kabupaten Bandung Hari Sabtu 5 Februari 2022 Ada di Soreang dan Katapang

Meski di Indonesia belum menampakkan fatalitasnya, namun di sejumlah negara seperti Australia tingkat kematian akibat varian omicron cukup mengkhawatirkan.

Kewaspadaan tetap diperlukan dan tak boleh menganggap enteng, terutama bagi lansia dan kelompok rentan atau punya komorbid. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler