Network
GALAJABAR - Demo ormas di Markas Polda Jabar berakhir ricuh. Salah seorang petinggi ormas itu bahkan sudah ditetapkan jadi tersangka.
Terkait hal ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sangat menyesalkan demo ormas yang menimbulkan kericuhan di Markas Kepolisian Daerah Jabar, Kota Bandung, Kamis 27 Januari 2022 lalu.
Menurut Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, tindakan anarkis dan pelecehan terhadap lambang Polda Jabar itu sangat disesalkan. "Saya mendukung tindakan tegas dari kepolisian memproses mereka yang melanggar hukum," tegas Kang Emil.
Ia menuturkan, sebagai warga negara yang tinggal di negara hukum sudah sepantasnya mentaati aturan yang berlaku dan tidak mengganggu kenyamanan orang lain, bahkan ketika menyampaikan aspirasi sekalipun.
"Kita hidup di negeri hukum dan negeri welas asih. Sampaikan aspirasi dengan baik-baik dan tidak merusak fasilitas publik, apalagi sampai melecehkan simbol institusi," ungkapnya.
Kang Emil mengajak semua pihak untuk bersama-sama menjaga kondusivitas Jawa Barat. "Mari kita bersama selalu menjaga kondusivitas Jawa Barat dan negeri ini. Semoga ini menjadi pelajaran" katanya dalam keterangan medianya, Sabtu 29 Januari 2022.
Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Ar Razzaq dan Al Fattah, Allah Maha Pemberi Rezeki bagi Makhluknya
Sebagaimana diberitakan, massa pada Kamis berunjuk rasa di Mapolda Jabar. Mereka menuntut penuntasan kasus anggota GMBI yang meninggal dalam peristiwa bentrok antar ormas di Kabupaten Karawang beberapa waktu lalu.
Dalam aksi tersebut, massa memaksa masuk Mapolda Jabar, hingga terjadi aksi dorong antara polisi dan pengunjuk rasa sampai gerbang Mapolda jebol. Salah seorang pengunjuk rasa kedapatan menaiki dan duduk di Patung Maung Lodaya yang menjadi lambang Polda Jabar.
