Peran Mahasiswa UPI pada Program Kampus Mengajar, Pitriani: Merasakan Kesulitan Guru Mengajar saat Pandemi

27 April 2022, 08:52 WIB
Peran Mahasiswa UPI pada Program Kampus Mengajar, Pitriani: Merasakan Kesulitan Guru Mengajar saat Pandemi /Humas UPI

GALAJABAR - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) berhasil meraih prestasi program merdeka belajar kampus merdeka (MBKM) untuk skema program kampus mengajar Angkatan ke-3.

Program kampus mengajar merupakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program ini diikuti oleh mahasiswa pada perguruan tinggi secara nasional di Indonesia.

Pada program kampus mengajar Angkatan ke-3 ini mahasiwa UPI yang berhasil lolos seleksi sebanyak 563 mahasiswa. Total mahasiswa UPI lolos seleksi program ini dari tiga Angkatan dari tahun 2021 sampai Tahun 2022 sebanyak 2.218 orang.

Baca Juga: GPG untuk Pemilu 2024, Dorong Guru Jadi Anggota Legislatif dan Eksekutif, Iwan: Agar Pengaruhi Nasib Guru

Yakni terdiri atas angkatan ke-1 sebanyak 661 mahasiswa, angkata ke-2 994 mahasiswa dan Angkatan ke-3 sebanyak 563 mahasiswa.

Dengan tingginya jumlah partisipasi mahasiswa UPI dalam program kampus mengajar secara nasional. UPI menerima pengahargaan Anugerah Diktiristek Tahun 2021sebagai perguruan tinggi dengan mahasiswa terbanyak dalam program MBKM pada kategori program kampus mengajar.

Di UPI MBKM ini dilaksanakan melalui skema Program kampus mengajar yang dikoordinasikan oleh Direktorat Pendidikan UPI. Para mahasiswa mengikuti kampus mengajar di Satuan Pendidikan di Indonesia pada jenjang sekolah dasar, menengah, maupun atas.

Direktur Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Dr. rer.nat Asep Supriatna, M.Si mengatakan tujuan program kampus mengajar di satuan pendidikan dalam rangka memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan.

Baca Juga: Waduk Jatigede Akan Dikembangkan Jadi Wisata Internasional: Ridwan Kamil Resmikan Destinasi Buricak Burinong

"Yakni untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan, membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta penguatan terhadap relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman," ungka Asep, Rabu, 24 April 2022.

Pada Siaran Podcast Dikti Menyapa, salah seorang mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) UPI, Pitriani selaku peserta program kampus mengajar menjadi tamu yang dipandu PLT Dirjen Dikti Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU.

Ia mengatakan program kampus mengajar ini bermanfaat bagi dirinya pribadi untuk mengajar siswa sekolah dasar secara langsung. Selain itu, ia pun bisa mengetahui seberapa kesulitannya para guru menghadapi siswa pada masa pendemi Covid-19 terutama pada literasi dan numerasi serta adaptasi teknologi.

Selain memiliki pengalaman dalam mengajar ini, ia juga belajar tentang bagaimana merawat kebinekaan pada Lembaga pendidikan sekolah.

Baca Juga: Ini Arti Asmaul Husna: Al Ghofur, Asy Syakuur, dan Al Ali, Yaa Allah Terimalah Amal Ibadah Kami

"Para guru di sekolah menerima dengan baik para peserta program kampus mengajar serta bekerjasama dalam membantu pembelajaran untuk meningkatkan program literasi, numerasi serta adaptasi dan literasi teknologi dalam pembelajaran," ungkapnya.

Para mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi berkolaborasi dalam menyelenggarakan pembelajaran di sekolah. Pada aktivitas kampus mengajar, para mahasiswa juga aktif melakukan sharing session dari berbagai perguruan tinggi dan penempatan sekolah yang berbeda di Indonesia.

Merujuk Panduan Program Merdekan Belajar dan Kampus Merdeka Kemdikbudristek, Program Kampus Mengajar dikembangkan dalam rangka mendorong mahasiswa dari seluruh program studi dan perguruan tinggi di Indonesia untuk berkontribusi dalam menggerakan, membuat perubahan, serta mengembangkan diri pada Lembaga pendidikan di sekolah.

Mahasiswa berperan menjadi mitra guru di sekolah dalam mendampingi para siswa dalam pembelajaran di masa pandemi, khususnya sekolah yang berada di daerah 3T (tertinggal, terluar, dan terdepan). Para mahasiswa dituntut untuk menjadi mitra sekolah dalam membantu beradaptasi dalam pembelajaran berbasis teknologi dan kreativitas. ***

 

Editor: Hj. Eli Siti Wasilah

Tags

Terkini

Terpopuler