Siswa SMAN 11 Bandung Tidak Naik Kelas, Aktivis Ungkit Soal Komite Sekolah

25 Juli 2023, 13:20 WIB
ilustrasi siswa SMA. /Google image/

GALAJABAR - Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 11 Kota Bandung masih menjadi sorotan di tengah proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023.

Tak cuma soal PPDB, di sekolah tersebut juga ada siswa yang tidak naik kelas. Padahal di kurikulum merdeka tidak boleh ada siswa yang tidak naik kelas.

Aktivis antikorupsi Jawa Barat, Agus Satria menyebutkan anak menjadi tidak naik kelas yang sekolah di SMAN 11 Kota Bandung tersebut menjadi murung.

Baca Juga: Pengawas Ketenagakerjaan Garda Terdepan Penegakkan Norma Ketenagakerjaan

Agus Satria pun menilai bahwa siswa yang tidak naik kelas itu akan menjadi korban secara psikis terganggu dan juga masa depan anak tersebut.

"Yang paling bertanggungjawab terhadap siswa yang tidak naik itu adalah sekolah," kata Agus, Selasa, 25 Juli 2023.

Dari hasil penelusuran yang dilakukan pihaknya, tidak naik kelasnya siswa SMAN 11 Bandung itu diduga ada kaitan dengan Komite Sekolah.

Menurut Agus, Komite Sekolah diduga ikut intervensi terhadap proses akademik.

"Diduga ada intervensi dari Komite Sekolah, dari inisial D. Ini lagi kami telusuri. Seharusnya tidak boleh seperti itu," ujar Agus.

Lebih lanjut Agus, adanya anak yang tidak naik kelas di SMAN 11 tersebut bukan isapan jempol belaka.

Pihaknya mendapatkan pelaporan langsung dari orang tua murid yang anaknya tidak naik kelas.

"Kami tidak asal ngomong data konkritnya sudah jelas ada, semuanya sudah ada ditangan saya," tegas Agus.

Sebelumnya, Agus juga menyatakan, anak yang tidak naik kelas itu menjadi mengurung diri, tidak mau bergaul di lingkungannya.

Baca Juga: PILU Kisah Janda Anak 2 Perjuangkan Merek Dagang Usaha Makanan Ringan yang Diduga Dirampas Istri Pejabat

Bahkan, kata Agus, si anak tersebut sudah terkena secara mental dan psikisnya.

"Anak ini menjadi korban lalu yang disalahkan siapa, orang tua justru ikut menjadi korban. Ini jelas pihak sekolah harus bertanggungjawab," ungkapnya.

Agus mendesak pihak sekolah harus bertanggungjawab, termasuk juga Komite Sekolah nya. Soalnya, sekolah pada saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) melalui seleksi tahu pasti karakteristik potensi dan kebutuhan peserta didik.

Jadi calon siswa diterima menjadi siswa, punya keyakinan berbasis data bisa mengikuti proses pendidikan disekolah dan tentu saja dengan bimbingan guru akan mengalami perkembangan.

Kedua menurut Agus, sekolah melakukan proses pendidikan secara benar, tentu peserta didik akan berproses dan mengalami perkembangan.

"Jadi kalau ada peserta didik tidak naik kelas, terindikasi proses pendidikan di sekolah tidak terjadi secara benar, dari itulah saya menyatakan itu kesalah sekolah," ujarnya.***

Editor: Lucky M. Lukman

Tags

Terkini

Terpopuler