Kebakaran Masih Menjadi Ancaman di Musim Hujan

30 Oktober 2020, 20:04 WIB
Petugas Diskar PB Kota Bandung berjuang memadamkan api di Regol, Kamis 29 Oktober 2020 /Diskar PB Kota Bandung/


GALAJABAR - Selain banjir, puting beliung dan longsor, bencana kebakaran pun masih berpotensi terjadi di musim hujan. Seperti kejadian pada Kamis 29 Oktober 2020, terdapat dua kejadian kebakaran yang ditangani Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung.

Kepala Diskar PB Kota Bandung, Dadang Iriana mengatakan, kebakaran terjadi di Jln. Gg. Natawijaya. Kelurahan Pungkur, Kecamatan Regol, kemudian di Jln. Bangbayang No.3 Kelurahan Sekeloa Kecamatan Coblong. Peristiwa kebakaran di Jln. Pasundan Gg. Natawijaya No.4 Kel. Pungkur Kec. Regol. Kebakaran yang menghabiskan bagian dapur tersebut mengakibatkan 5 orang mengalami luka bakar

"Kami himbau warga untuk lebih berhati-hati lagi dan untuk menghindari bahaya kebakaran, di anjurkan untuk menyediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR)," ungkap Dadang, Jumat 30 Oktober 2020.

Baca Juga: Beginilah Kronologi Penikaman di Aceh, Polisi: Pelaku Berhasil Ditangkap Selang Waktu 20 Menit

Dikatakannya, bencana kebakaran berpotensi terjadi meski saat ini Kota Bandung memasuki musim hujan. Karena itulah, warga diminta hati-hati dan pastikan instalasi listrik dalam kondisi baik.

"Apabila terjadi kebakaran dan bencana dapat menghubungi emergency call 022-113 dan pelayanan pemadam kebakaran tidak dipungut biaya atau gratis," ungkapnya.

Diskar PB, kata Dadang, tetap siaga untuk menghadapi potensi bencana yang bisa saja terjadi di musim hujan seperti sekarang ini.

Baca Juga: Kang Emil Berharap HMI Ikut Berkonstribusi Terhadap Pembangunan Jabar

"Diskar PB tetap siaga baik longsor, banjir sudah pasti kebakaran itu tetap siaga," tegasnya.

Memasuki musim hujan ini, pihaknya pum sudah menyebarkan surat edaran pada kewilayahan. Isinya mengingatkan pada warga untuk bersih-bersih di lingkungannya masing-masing agar tidak ada penyumbatan aliran air di selokan atau drainase.

"Setidaknya di lingkungan masing-masing lakukan bersih-bersih atau kerja bakti. Agar tidak ada penyumbatan di saluran air. Kami pun sudah sebarkan surat edaran, ingatkan warga untuk bersih-bersih," ungkapnya.

Baca Juga: Di Situs Inilah Pemprov DKI Mengumumkan Hasil Seleksi CPNS

Saat hujan turun, ungkap Dadang, debit air tinggi. Bila ada penyumbatan di drainase atau selokan dan juga sungai, maka air bakal meluap dan terjadilah banjir. "Kalau kita lakukan beberesih, insyallah banjir bisa dihindari," ujarnya.

Dadang pun meminta warga terutama yang berada di bantaran sungai untuk segera melapor pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) bila mengetahui ada kirmir yang sudah ada retakan sehingga bisa langsung diperbaiki. "Saat ini juga sudah dibentuk Satlak Bencana. Di dalamnya ada beberapa OPD (organisasi perangkat daerah) seperti Dinas Sosial dan Penanggulangab Kemiskinan, Diskar PB, Dinas Petindustrian dan Perdagangan dan lainnya," ungkapnya.

Editor: Dicky Mawardi

Tags

Terkini

Terpopuler