Ngatiyana: ASN Pemkot Cimahi Jangan Kendor Dalam Melayani Mayarakat

- 1 Desember 2020, 19:04 WIB
Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana
Wakil Wali Kota Cimahi Ngatiyana /Laksmi Sri Sundari/

GALAJABAR - Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kota Cimahi diminta supaya melaksanakan kegiatan sesuai program, dan tidak kendor dalam melayani masyarakat.

Hal itu dikatakan Wakil Wali Kota Cimahi, Ngatiyana yang menyampaikam pesan dari Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) saat dirinya menghadap Dirjen Otda Kemendagri di Jakarta pada Senin  30 November 2020.

"Pak Dirjen Otda menyampaikan pesan, ASN supaya melaksanakan kegiatan sesuai program, tidak kendor dalam melayani masyarakat," katanya di Pemkot Cimahi Jln. Demang Hardjakusumah, Selasa  1 Desember 2020.

Baca Juga: Resmi ! Cuti Bersama Akhir Tahun Dikurangi Tiga Hari

"Kemudian ASN juga harus semangat bekerja, tetap seperti biasa, jangan terganggu, dan lain sebagainya. Pelayanan masyarakat juga harus dilayani seperti biasa, tidak mengurangi kinerja kita, melayani masyarakat tetap rutin seperti biasa," sambung Ngatiyana.

Setelah adanya penetapan tersangka terhadap Wali Kota Cimahi Ajay M. Priatna, Ngatiyana ditugaskan dan diberi wewenang menjalankan tugas sebagai Wali Kota Cimahi. Tugas itu berlaku setelah turunnya radiogram dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pada 28 November lalu.

Sesuai Pasal 65 ayat 3 Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, Kepala Daerah yang menjalani masa tahanan dilarang melaksanakan tugas dan kewenanganya.

Baca Juga: Atasi Persoalan Kekurangan Air Baku, PDAM Kota Bandung dan PJT 2 Menjalin Kerja Sama

Kemudian dalam pasal 66 ayat huruf C bahwa wakil kepala daerah mempunyai tugas melaksanakan tugas dan wewenang kepala daerah apabila kepala daerah menjalani masa tahanan atau berhalangan sementara waktu.

Namun, Ngatiyana belum mengetahui detail apakah bentuk radiogram yang dikirim Ridwan Kamil itu menjadikannya Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi. Ia akan menanyakan lebih lanjut soal kejelasannya.

"Dari beliau (Ridwan Kamil) saya kan dapat surat saja radiogram, tapi nanti saya tanya apakah bentuk surat perintah atau apa isinya. Saya akan tanyakan," terangnya.

Baca Juga: Wagub Jabar Minta Santri Kuasai Teknologi Digital

Dibalik statusnya itu, tugas berat sudah menanti Ngatiyana untuk memimpin Kota Cimahi. Terlebih lagi saat ini pandemi Covid-19 masih berlangsung.

"Tugas itu sebenarnya dikatakan berat ya berat, dikatakan tidak ya berat juga ya karena ini tugas," katanya.

Namun ia meyakini dengan bantuan para pegawai yang ada, semuanya bisa dikerjakan dengan baik.

Baca Juga: RSUD Cibabat Over Kapasitas, Berencana Tambah Tempat Tidur khusus Pasien Covid-19

"Kalau kita bekerja sendiri berat, kita kan nggak kerja sendiri, ada Sekda, asisten, kepala dinas, dan sebagainya. Mereka punya tugas masing-masing, dan tugas dibagi habis, sehingga nanti akan profesional. Kita punya kepala dinas, kita percayakan ke mereka, kita tinggal mengawasi dan mengevaluasi," tuturnya.

Terkait program Wali Kota, Ajay M. Priatna, Ngatiyana mengatakan jika pihaknya akan melanjutkan program yang sudah dilaksanakan.

"Program wali kota kita teruskan, kita lanjutkan sesuai apa yang sudah menjadi program kesepakatan kita bersama. Program yang belum selesai kita selesaikan. Dan mudah-mudahan ini tidak mengurangi semangat ASN semuanya. Tapi Insya Allah kita tetap semangat, karena ini ibaratnya musibah saja. Mudah-mudahan cepat selesai. Kita juga tidak mengharapkan itu, dan sangat prihatin. Mudah-mudahan beliau sehat," ucapnya.

Baca Juga: KPK Amankan Dokumen Ekspor Benih Lobster dari Kantor PT ACK

Terkait dengan penaganan Covid-19, Ngatiyana mengatakan pihaknya juga akan membicarakan lebih lanjut dengan dinas terkait. Telrebih lagi saat ini Kota Cimahi masih berada di zona merah.

"Ini harus kita bicarakan lebih serius, kita harus semangat karena di Cimahi jumlah kasus Covid-19 terus bertambah. Jangan biarkan ini lengah, karena covid itu memang ada, dan kita tidak boleh sombong dan takabur. Kemarin juga kawan saya kena, karena covid ini tidak melihat orang apakah TNI, Polri, dan masyarakat. Semua orang bisa terserang, sehingga kita tidak boleh sombong dan takabur, dan ini pasti, dan memang ada," tuturnya.

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah