Pergerakan Tanah di Garut Rusak 18 Rumah

- 21 Desember 2020, 21:36 WIB
ILUSTRASI pergerakan tanah.*
ILUSTRASI pergerakan tanah.* /DOK. PR/

GALAJABAR - Sebanyak 18 rumah rusak sxrberat akibat bencana pergerakan t anah yang sudah terjadi sejak beberapa hari lalu di Kecamatan Cikelet, Kabupaten Garut, akibatnya seluruh warga harus mengungsi ke tempat aman untuk menghindari bahaya.

"Berdasarkan laporan 18 rumah rusak berat," kata Wakil Bupati Garut Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Senin.

Ia menuturkan bencana pergerakan tanah melanda permukiman warga di Desa Ciroyom, Kecamatan Cikelet, menyebabkan banyak rumah warga rusak seperti retak-retak pada bagian dinding rumah.

Baca Juga: Libur Natal dan Tahun Baru, Polres Cimahi Tegaskan Bakal Bubarkan Kerumunan

Menurut dia, kondisi tanah di daerah itu labil sehingga warga yang tinggal di sana harus dievakuasi ke tempat aman dari bahaya bencana pergerakan tanah.

"Kondisi tanah tidak memungkinkan, makanya harus ada relokasi, dan itu perlu dipersiapkan," katanya.

Ia menyampaikan Pemkab Garut siap merelokasi rumah warga yang terdampak bencana pergerakan tanah itu ke tempat yang daerahnya dipastikan tidak berada di kawasan rawan bencana.

Baca Juga: Di Penghujung Tahun, Kasus Covid-19 di Kota Cimahi Nyaris Tembus 2.000 Orang

Sambil menunggu proses relokasi, kata Helmi, sementara warga yang rumahnya rusak mengungsi dulu, dan pemerintah menyiapkan bantuan darurat untuk kebutuhan pengungsi.

"Daruratnya sudah ditangani," katanya.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah