Bantuan bagi Korban Tanah Longsor Cimanggung Terus Berdatangan, Keluarga Korban Masih Trauma

- 11 Januari 2021, 15:13 WIB
Bantuan untuk korban tanah longsor dan banjir yang berada di Posko Korban Banjir dan Longsor Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang siap didistribusikan, Senin 11 Januari 2021.
Bantuan untuk korban tanah longsor dan banjir yang berada di Posko Korban Banjir dan Longsor Kecamatan Cimanggung Kabupaten Sumedang siap didistribusikan, Senin 11 Januari 2021. /Engkos Kosasih/GM
 
GALAJABAR - Memasuki hari ketiga pascabencana tanah longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang pada Sabtu 9 Januari 2021, bantuan untuk para korban tanah longsor maupun banjir di Kecamatan Cimanggung terus mengalir.
 
Senin, 11 Januari 2021, bantuan dari para donatur datang berupa berbagai jenis barang, di antaranya  makanan siap saji, minuman ringan, dan berbagai jenis bantuan lain.
 
Bantuan itu disalurkan ke posko bencana korban banjir dan longsor di Kecamatan Cimanggung. Bantuan barang dari para donatur itu berasal dari perorangan/individu, organisasi masyarakat, perusahaan swasta, dan pihak lainnya.
Pengelola posko tersebut secara bertahap mendistribusikan bantuan itu kepada para korban longsor maupun banjir yang tersebar di enam desa, yakni Desa  Cihanjuang, Sukadana, Sawah Dadap, Sidangpakuon, dan Desa Sindanggalih. 
 
Koordinator Posko Korban Bencana Banjir dan Longsor Kecamatan Cimanggung M. Fadlan Irfan Darmawan mengungkapkan, bantuan bagi para korban longsor dan banjir di Kecamatan Cimanggung terus mengalir dan berdatangan hingga Senin siang ini. 
 
"Sampai hari Senin ini, alhamdulillah sudah mencapai 143  orang, baik yang mengatasnamakan individu maupun organisasi, memberikan bantuan bantuan ke posko korban banjir dan longsor," kata Fadlan Irfan yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Cimanggung, kepada wartawan di posko, Senin siang. 
Menurutnya, bantuan itu di antaranya sembako, pakaian, obat-obatan, alat kesehatan, dan bantuan lainnya yang bisa dimanfaatkan oleh para korban longsor maupun banjir. 
 
Fadlan Irfan mengatakan, bantuan yang diterima langsung didistribusikan secara bertahap kepada warga korban banjir maupun tanah longsor.
 
"Di setiap titik lokasi banjir dan longsor, kita siapkan posko untuk pendistribusian bantuan yang dilakukan para relawan dari berbagai organisasi pemuda dan kemasyarakatan. Posko utamanya di Kecamatan Cimanggung," katanya.
 
Fadlan Irfan menuturkan, penanganan bencana alam yang terjadi di Kecamatan Cimanggung tak hanya fokus pada bencana tanah longsor di Dusun Bojongkondang Desa Cihanjuang, tapi juga para korban banjir yang tersebar di enam desa.
Mereka juga mendapatkan makanan, susu bayi, popok bayi, obat-obatan dan bantuan lainnya.
 
"Bantuan yang datang atau masuk ke posko langsung didistribusikan dan disebar ke seluruh posko yang ada di desa masing-masing setelah koordinasi antara kepala desa dengan RT dan RW setempat. Pendistribusian bantuan itu disesuaikan dengan yang dibutuhkan setelah kita koordinasi dengan para relawan yang ada di posko masing-masing. Apa yang dibutuhkan langsung kita kirim," ungkapnya.
 
Menurutnya, di sejumlah titik tertentu, pemerintah bersama relawan dan dibantu masyarakat sekitar membuat dapur umum untuk pengadaan makan dan minum. 
"Karena saat ini dalam kondisi pandemi Covid-19, penerapan protokol kesehatan 3 M dengan memakai masker, cuci tangan dan jaga jarak harus tetap diperhatikan. Kita juga masih kekurangan masker untuk warga sekitar, sehingga sangat membutuhkan bantuan masker tersebut," ungkapnya. 
 
Selain bantuan dalam bentuk barang, imbuh Fadlan Irfan, posko pun menerima bantuan dalam bentuk uang tunai. Bantuan itu berasal dari warga yang ada di luar Sumedang, yang dikirim melalui transfer bank. Bantuan dalam bentuk uang itu sudah mencapai Rp 36 juta lebih. 
 
"Dengan adanya bantuan dari berbagai pihak, menandakan budaya Indonesia saat ada bencana alam dengan saling memberikan bantuan dan gotong royong masih lekat," katanya.
Dikatakannya, penerimaan bantuan dari luar pun dikondisikan untuk satu pintu dan kemudian disalurkan ke posko-posko lainnya yang ada di desa. 
 
"Selain bantuan sembako, yang menjadi prioritas yang dibutuhkan para korban banjir dan longsor itu di antaranya perlengkapan bayi, susu bayi, pembalut wanita, dan pakaian dalam. Itu kebutuhan yang paling urgen. Kita juga sangat membutuhkan masker, hand sanitizer, tisu basah, bubur bayi, roti dan makanan lainnya," terangnya.
 
Fadlan Irfan berharap selama dalam proses tanggap darurat ini, semua korban tanah longsor yang diduga kuat masih banyak yang tertimbun sampai semuanya ditemukan. 
"Kami juga berharap kepada semua pemangku kebijakan, untuk melakukan peninjauan kembali izin perumahan yang ada di kawasan perbukitan atau di lokasi yang rawan longsor atau bencana. Kami berharap ada penanganan mitigasi bencana, untuk menghindari korban susulan. Perumahan yang ada di kawasan pegunungan rawan longsor dan menimbulkan banjir," tuturnya. 
 
Ia menyebutkan lebih dari 10 titik kawasan perumahan yang dibangun di kawasan pegunungan dan perbukitan yang diduga rawan longsor. 
 
Lebih lanjut ia mengungkapkan, sampai saat ini memasuki hari ketiga pascabencana longsor tersebut, keluarga korban tanah longsor masih trauma. Sehingga, Fadlan Irfan akan melakukan komunikasi dengan Pemkab Sumedang maupun pemerintahan setempat untuk melakukan trauma healing terhadap para korban tanah longsor itu. 
"Untuk melaksanakan trauma healing itu, kita akan kerja sama degan psikolog dan nanti agendanya akan diatur kedepan," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x