Ratusan Ekor Hama Tikus Berhasil Dibasmi dengan Cara Gropyokan dan Pengasapan

- 14 Januari 2021, 14:48 WIB
Hama tikus menyerang padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan  Rancaekek, Kabupaten Bandung. Petani dan sejumlah pihak terkait   melaksanakan grobyokan untuk memburu hama tikus tersebut, Kamis, 14 Januari 2021.
Hama tikus menyerang padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan  Rancaekek, Kabupaten Bandung. Petani dan sejumlah pihak terkait   melaksanakan grobyokan untuk memburu hama tikus tersebut, Kamis, 14 Januari 2021. /Engkos Kosasih
 
GALAJABAR - Ratusan ekor hama "si monyong" dibasmi dalam gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan (POPT) di kawasan tanaman pertanian padi di Kampung Bobodolan Desa Rancaekek Kulon Kecamatan  Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis 14 Januari 2021. 
 
Gerakan pengendalian organisme pengganggu tumbuhan itu melibatkan jajaran Dinas Pertanian Kabupaten Bandung, Satuan Pelayanan BPTPH (Balai Perlindungan Tanaman Pangan dan Hortikultura) Wilayah IV Bandung Aan Darmanah, Lena Hernidaliyah dari POPT (Pengendali Organisme Tumbuhan) Kecamatan Rancaekek, dan Koordinator PPL (Penyuluh Pertanian Lapangan)  Ahmad Patoni. 
 
Lebih dari 20 petani yang tergabung dalam Gapoktan Padasuka Desa Rancaekek Kulon, Kecamatan Rancaekek, melaksanakan gropyokan untuk memburu hama tikus yang bersembunyi di sarangnya di dermaga saluran irigasi di kawasan lahan pertanian yang mencapai ratusan hektare di desa tersebut. 
Terdapat puluhan lubang tikus yang menjadi sarang organisme pengganggu tumbuhan yang dibongkar para petani tersebut. Alhasil di setiap lubang yang menjadi sarang hama tikus itu terdapat tikus yang bersembunyi antara satu sampai tiga ekor, bahkan lebih dari itu.
 
Untuk memastikan hama tikus itu bersarang di lubangnya, para petani lebih awal melakukan pengasapan dengan menggunakan tiran pada lubang tempat bersarangnya hama tikus tersebut. Setelah dilakukan pengasapan, lalu dibongkar dan tikus pun tak lama kemudian  langsung mati. 
 
Kabid Prasarana dan Penyuluhan Dinas Pertanian Kabupaten Bandung Ir. Yayan Agustian, M.Si. melalui Kasi Perlindungan Tanaman Ir. Agus Lukman, mengatakan, gerakan pengendalian hama tikus ini dalam upaya mengurangi serangan hama tikus pada lahan pertanian padi di Desa Rancaekek Kulon tersebut. 
"Dari 245 hektare lahan pertanian padi dengan usia tanam antara 1 sampai 28 hari itu, sekitar 5 hektare sudah mengalami serangan hama tikus dengan intensitas ringan. Untuk meminimalisasi serangan, Dinas Pertanian, BPTPH, POPT, PPL, dan puluhan petani melaksanakan gerakan pengendalian hama tikus," kata Agus Lukman kepada "GM" di lokasi gerakan pengendalian hama tikus. 
 
Menurut Agus Lukman, tanaman pertanian varietas Ciherang dan Inpari 30 selain mendapat serangan hama tikus, juga keong yang mengancam bagian pohon tanaman padi itu. 
 
"Padi terancam serangan hama tikus dari mulai masa penyemaian sampai masa tanam hingga panen. Bahkan saat sudah panen, gabah kering giling yang sudah berada di gudang pun bisa menjadi sasaran hama tikus," ungkap Agus Lukman.
Pengurus Gapoktan Padasuka Desa Rancaekek Kulon Iin Ibrohim didampingi Ketua Gapoktan Padasuka Abdul Latif menyatakan, serangan hama tikus dan keong ini sudah terjadi sejak satu sampai dua pekan ini.
 
"Saat ini usia tanaman padi dari mulai usia 1 hari sampai 28 hari. Kita mengendalikan hama tikus sudah dilakukan sejak dari pesemaian," kata Iin Ibrohim. 
 
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Dinas Pertanian, BPTPH, POPT dan PPL yang sudah melaksanakan gerakan pengendalian hama tikus bersama para petani. Secara perlahan ratusan hama tikus yang menjadi musuh para petani itu berhasil dikendalikan. 
"Kami berharap setelah hama tikus ini dikendalikan melalui gerakan pengendalian, dapat meningkatkan produksi pertanian pada saat panen mendatang," harapnya. 
 
Petani lainnya berharap, pengendalian hama tikus itu nanti sebelum dilakukan masa tanam.
 
"Minimal gerakan pengendalian hama tanaman itu dilakukan sebelum masa tanam atau dilakukan setelah pascapanen. Supaya tanaman pertanian padi bisa dikendalikan dari serangan hama tikus," harapnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***
 
 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah