Tim Gabungan Siaga Bencana Berikan Pembekalan Kepada Para Pemuda Terkait Peringatan Dini A

- 21 Januari 2021, 14:46 WIB
Tim gabungan siaga bencana Citarum Harum Sektor 4/Majalaya saat membahas pentingnya  peringatan dini ancaman banjir di bekas gedung SLB di Kampung Kondang Desa/Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021.
Tim gabungan siaga bencana Citarum Harum Sektor 4/Majalaya saat membahas pentingnya peringatan dini ancaman banjir di bekas gedung SLB di Kampung Kondang Desa/Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung, Kamis 21 Januari 2021. /Engkos Kosasih/GM
GALAJABAR - Tim Gabungan Siaga Bencana Citarum Harum Sektor 4 Majalaya memberikan pembinaan, pembekalan, dan edukasi kepada para pemuda mengenai peringatan dini ancaman banjir, di gedung bekas Sekolah Luar Biasa Kampung Kondang Desa Majalaya, Kecamatan Majalaya, Kabupaten Bandung, Kamis, 21 Januari 2021.
 
Para pemuda yang siap menjadi relawan dalam mengurangi risiko bencana banjir, mendapatkan pengetahuan mengenai  peringatan dini bencana untuk diri sendiri, keluarga maupun masyarakat luas yang akan terdampak. 
 
Anggota Tim Gabungan Siaga Bencana, Riki Waskito turut memberikan edukasi kepada para pemuda terkait kebencanaan yang diawali dengan peringatan dini dari hasil pemantauan cuaca. 
"Sebelum pemerintah melakukan kesiapsiagaan, masyarakat yang harus lebih dulu berinisiatif. Jika masyarakat abai akan menjadi ancaman atau bahaya bagi dirinya sendiri maupun masyarakat lainnya dalam menghadapi ancaman bencana banjir khususnya," kata Riki Waskito di hadapan para pemuda tersebut. 
 
Untuk itu, Riki Waskito mengatakan, informasi peringatan dini sangat penting sehingga harus dibarengi dengan tindakan nyata dalam menghadapi ancaman bencana, khususnya di daerah yang terdampak banjir. 
 
"Mengingat Majalaya merupakan daerah yang terdampak banjir," ungkapnya. 
Ia mengatakan, saat terjadi banjir, masyarakat harus langsung melakukan tindakan. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih dahulu siap siaga.
 
"Lebih bagus, masyarakat bisa mengikuti perkembangan atau informasi peringatan dini di kawasan yang rawan banjir. Termasuk mengetahui potensi curah hujan sehingga masyarakat bisa lebih dulu mengetahui informasi tersebut," katanya.
 
Riki Waskito menuturkan, peringatan dini itu penting. Apalagi bagi masyarakat yang tinggal di daerah terdampak banjir. 
Pada masa silam, masyarakat kerap tiba-tiba kedatangan air besar dari luapan Sungai Citarum. Namun seiring dengan perkembangan zaman dan pemanfaatan teknologi, ada inisiatif di antara warga untuk menjadi relawan dan  menginformasikan perkembangan cuaca dan potensi terjadinya banjir. 
 
"Dengan adanya informasi itu, masyarakat bisa meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah yang rawan banjir," katanya. 
 
Ia kembali mengungkapkan, peringatan dini sangat penting, meski daerah yang terdampak ancaman banjir dalam kondisi aman. 
"Luapan sungai itu akan terpantau jika sebelumnya ada pemantauan potensi curah hujan," katanya. 
 
Ia juga mengajak masyarakat untuk mencerna informasi peringatan dini supaya bisa meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.
 
"Baik kesiapsiagaan bagi diri sendiri, keluarganya maupun bagi masyarakat lainnya," ungkapnya. 
Di tempat sama, Relawan Tim Gabungan Siaga Bencana lainnya, Iwan Bace mengatakan, sebelumnya untuk mengetahui peringatan dini, warga mengetahuinya berawal dari aliran air yang keruh mengalir di sungai maupun di selokan.
 
Hal itu dilakukan sejak empat hingga lima tahun lalu di Kampung Cikaro Desa Majalaya. 
 
"Dengan melihat air keruh, warga langsung siap siaga, khususnya di daerah yang rawan banjir. Adanya aliran air keruh menunjukkan adanya aliran air lebih besar setelah turun hujan di kawasan hulu Sungai Citarum," katanya.
Namun saat ini, kata Iwan Bacek, untuk mengetahui informasi peringatan dini dengan cara melihat tinggi muka air di aliran Sungai Citarum. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x