Hindari Kerumunan Warga, Tim Gabungan Hentikan Aktivitas Pasar Tumpah di Majalaya

- 25 Januari 2021, 15:32 WIB
Tim gabungan Satgas Covid-19 Kecamatan Majalaya saat memberikan imbauan kepada warga untuk melaksanakan prokes Covid-19 di tempat keramaian di Majalaya Kabupaten Bandung, belum lama ini.
Tim gabungan Satgas Covid-19 Kecamatan Majalaya saat memberikan imbauan kepada warga untuk melaksanakan prokes Covid-19 di tempat keramaian di Majalaya Kabupaten Bandung, belum lama ini. /Engkos Kosasih/GM
 
GALAJABAR - Tim gabungan Gugus Tugas Covid-19 dari jajaran Satuan Polisi Pamong Praja, TNI, Polri, Dinas Perhubungan dan Linmas Kecamatan Majalaya Kabupaten Bandung mencegah terjadinya kerumunan warga pada berbagai aktivitas kegiatan masyarakat, Senin, 25 Januari 2021. Hal itu dalam upaya mencegah penyebaran atau penularan virus corona. 
 
Camat Majalaya, Drs. Ika Nugraha melalui Kanit Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kecamatan Majalaya, Ade Ruhyat mengatakan, pencegahan dilakukan pada kegiatan, aktivitas ekonomi maupun kegiatan lainnya yang memicu kerumunan masyarakat.
 
"Untuk mencegah terjadinya kerumunan, pada Minggu, 24 Januari 2021 dini hari atau mulai pukul 01.00 WIB sampai Minggu pagi, tim gabungan siaga di Jalan Anyar Majalaya Desa Majasetra, mencegah para pedagang kaki lima menggelar dagangan di pasar tumpah," kata Ade Ruhyat didampingi Wakanit Satpol PP, Adang Apip kepada "GM" di ruang kerjanya di Kecamatan Majalaya, Senin.
Ade Ruhyat mengatakan, ruas jalan tersebut selalu digunakan para pedagang kaki lima setiap hari Ahad.
 
"Setiap hari Minggu, Jalan Anyar Majalaya menjadi pusat aktivitas ekonomi masyarakat, lebih dikenal dengan pasar tumpah. Untuk menghindari kerumunan masyarakat di pasar tumpah itu, untuk sementara aktivitasnya dihentikan berkaitan dengan kebijakan pemerintah dalam pelaksanaan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM)," kata Ade Ruhyat. 
 
Selain di kabupaten/kota lainnya di Jabar, katanya, PPKM juga diberlakukan di Kabupaten Bandung yang masuk zona merah pandemi Covid-19.
"Kebijakan PPKM ini untuk meminimalisasi peningkatan kasus Covid-19. Dibutuhkan kedisiplinan warga untuk selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19. Selain disiplin membiasakan pakai masker, cuci tangan dan jaga jarak, juga menghindari terjadinya kerumunan," ungkapnya.
 
Ade Ruhyat mengatakan, menghentikan pasar tumpah di Jalan Anyar Majalaya untuk menghindari kerumunan warga.
 
"Pasar tumpah itu mengundang kerumunan masyarakat, soalnya mereka datang dari mana-mana," katanya. 
Ia mengungkapkan, pihaknya menghentikan pasar tumpah di Jalan Rancajigang Desa Wangisagara, setiap hari Sabtu. Selain itu, pasar tumpah di kawasan Babakan Desa Majasetra, Desa Padaulun dan Desa Biru. 
 
"Para pedagang yang biasa berjualan di pasar tumpah, untuk sementara dihentikan dulu berkaitan dengan kebijakan PPKM dalam memutus penyebaran pandemi Covid-19," katanya. 
 
Sejumlah pedagang memahami imbauan dari tim gabungan untuk menunda aktivitas ekonomi yang mengundang kerumunan warga dalam upaya pencegahan penularan virus corona.
"Sebenarnya, pemerintah tak melarang masyarakat melakukan aktivitas ekonomi. Tapi yang dihindari oleh pemerintah itu terjadinya kerumunan warga yang berpotensi terjadinya klaster baru pandemi Covid-19. Untuk itu, tim gabungan berharap warga memahami dan sama-sama memerangi pandemi Covid-19. Berharap pandemi ini segera berakhir, supaya aktivitas masyarakat kembali normal seperti semula," pungkasnya. (Penulis: Engkos Kosasih)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah