Dipicu Cuaca Panas dan Diduga Akibat Kelalaian Manusia, Kebakaran Hutan dan Lahan Landa Natuna dan Bintan

- 25 Januari 2021, 15:18 WIB
Ilustrasi kebakaran hutan.
Ilustrasi kebakaran hutan. /Vladyslav Dukhin/Pexels
 
 
GALAJABAR - Berbeda dengan Kalimantan Selatan yang diterjang Banjir,  Kabupaten Natuna dan Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau dalam sepekan terakhir justru dilanda kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
 
Karhutla ini dipicu oleh cuaca panas ditambah angin kencang. Di Natuna, karhutla terjadi di sejumlah lahan kosong di daerah perkampungan, seperti Setengar, Puak, Sebayan, dan Kelarik.

"Luas lahan terbakar bervariasi. Mulai satu hingga lima hektare," ungkap Kepala Seksi Kedaruratan Logistik Rehibilitasi dan Rekonstruksi Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Natuna Elkadar, dikutip Galajabar dari Antara, Senin, 25 Januari 2021.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Sebut My Lecturer My Husband Season 2 di Akun Instagram, Penggemar Sudah Tak Sabar
Damkar Natuna berkoordinasi dengan Satgas Karhutla dari kepolisian untuk memadamkan karhutla. 

Namun, Elkadar tidak menampik,  penanganan karhutla di Natuna terkendala regulasi Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.
 
Penanganan masalah bencana karhutla seharusnya dikoordinir oleh BPBD.
Baca Juga: Program Bandung Bersih Sampah Dihentikan, Sampah Kembali Berserakan di Kecamatan Majalaya
Sementara, kata dia, Bidang Bencana di Dinas Damkar Natuna bertugas menangani kebakaran bangunan dan gedung.

"Natuna tidak memiliki lembaga BPBD. Jadi tak ada yang mengomando penanganan karhutla," ungkapnya.

Di Bintan, karhutla melanda wilayah Kilometer 23 dan Kilometer 29, Sabtu (23/1) hingga Ahad (24/1).
Baca Juga: UMKM Punya Peluang Besar! Telkomsel Bekerja Sama dengan Gojek Integrasikan Layanan Iklan Digital
Menurut Kepala UPTD Damkar Kecamatan Toapaya Bintan, Nurwendi, belasan lahan kosong di dua daerah tersebut diamuk si jago merah. Nyaris melalap tanaman milik warga, api akhirnya dapat dipadamkan petugas Damkar.

Nurwendi menyatakan, kebakaran ini selain akibat faktor cuaca ekstrem, juga diduga oleh kelalaian manusia. 
 
"Misalnya, warga membuka lahan saat musim panas. Itu sangat berisiko, karena api akan cepat menyebar, apalagi ditiup angin kencang," katanya. ***


Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x