Terus Diguyur Hujan, Lebih dari 25 Ton Ikan di KJA Waduk Saguling Mati

- 26 Januari 2021, 16:42 WIB
Lebih dari 25 ton ikan di KJA Waduk Saguling, Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat mati akibat cuaca ekstrem selama dua pekan terakhir.
Lebih dari 25 ton ikan di KJA Waduk Saguling, Kec. Cihampelas, Kab. Bandung Barat mati akibat cuaca ekstrem selama dua pekan terakhir. /Foto tangkapan layar/Galajabar/

GALAJABAR - Hujan yang setiap hari mengguyur wilayah Kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat dan sekitarnya menyebabkan lebih dari 25 ton ikan di keramba jaring apung (KJA) mati.

Kematian ikan secara massal iti terjadi di Waduk Saguling, Blok Cimekar (Cililin- Mekarmukti ) kecamatan Cihampelas, Kabupaten Bandung Barat.

"Data sementara sekitar 25 ton ikan yang mati.Itu baru data  sementara belum ditambah dengan lainnya, kalau ditotal ikan yang mati bisa lebih dari 25 ton," kata Kepala Desa Mekarmukti Andriawan Burhanudin, Selasa 26 Januari 2021.

Baca Juga: 3.880 Dosis Sinovac Datang, Kota Cimahi Siap Laksanakan Vaksinasi Tahap Kedua

Puncak kematian ikan dalam KJA terjadi pada pekan lalu. Dimana hujan selama dua hari terus mengguyur wilayah tersebut berpengaruh besar terhadap daya tahan ikan di KJA.

"Petani tidak dapat berbuat banyak menghadapi fenomena alam ini. Hanya bisa pasrah saja," ucapnya.

Menurutnya kematian massal akibat fenomena alam ini menimbulkan kerugian besar yang harus diderita para petani ikan KJA.

Baca Juga: Kabupaten Garut Siap Vaksinasi, 12.200 Vaksin Sinovac Sudah Tiba dari Rencana 3,6 Juta

Sementara itu, beberapa petani ikan
KJA yang sudah tahu dampak dari cuaca seperti itu, mempercepat masa panen.

"Hujan yang setiap hari turun dan nyaris tanpa cahaya matahari membuat ikan pada mabuk. Ditandai dengan mulutnya yang terus mengap-mengap dan sering keluar permukaan air, kemudian berenangnya terlihat lemas itu pertanda ikan sedang mabok (mabuk)," kata Asep Sudrajat salah seorang petani KJA di Waduk Saguling.

Melihat kondisi ikan seperti itu, pria berumur 51 tahun ini mempercepat panen. Ikan yang sudah lemas itu masih laku dijual, meski jauh di bawah harga pasaran.

Baca Juga: Bak dalam Sinetron, Natasha Wilona Ternyata Pernah Hidup Susah dan Tinggal di Rumah Kayu Tanpa Lampu

"Kebanyakan ikan mas dan nila yang mati, kalau patin kuat. Ikan mas saya jual hanya Rp 10.000- Rp15.000 per kilogram sangat jauh di bawah harga pasar. Tapi kalau tidak cepat dipanen, kemudian ikannya pada mati malah rugi besar," keluhnya.

Keluhan serupa datang dari Uus pemilik KJA lainnya. Cuaca ekstrem berupa hujan gerimis selama dua pekan ini membuat ikan-ikan miliknya banyak yang mati .

"Kalau saya sudah jarang menanam ikan mas, lebih banyak ikan nila dan patin. Tapi entah mengapa ikan nila pun sekarang tidak kuat menghadapi kondisi cuaca seperti sekarang ini, banyak yang mati," kata Uus.

Baca Juga: Kasus Suap Proyek di Indramayu, KPK Panggil Lima Anggota DPRD Jabar

Uus yang sudah memanen sebagian ikannya tak cepat-cepat menebar benih kembali.  Ia lebih memilih melihat dahulu kondisi cuaca.

"Kalau cuacanya masih ekstrem kaya sekarang ini, lebih baik kolam jangan ditebar ikan dahulu," ucapnya***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah