Pensiun dari KPK, Asep Menyulap Tempat Pembuangan Sampah Menjadi Taman Bahagia

- 30 Januari 2021, 10:23 WIB
Anak-anak bisa bermain, belajar, dan bersosialisasi di Taman Bahagia Indonesia,  Kampung Samangen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut.
Anak-anak bisa bermain, belajar, dan bersosialisasi di Taman Bahagia Indonesia, Kampung Samangen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut. /Instagram/@taman_bahagia/

GALAJABAR - Lahan seluas  2.500 meter di Kampung Samangen, Desa Wanajaya, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut tadinya, hanyalah tempat pembuangan sampah.

Di lokasi tersebut terdapat pohon besar dan banyak tanaman liar yang tidak enak dipandang, sehingga banyak orang tidak mau mendatangi tempat itu.

Tapi itu cerita dulu, kini lahan tersebut sebagian sudah disulap menjadi tempat yang menarik, unik, dan nyaman. Sebuah tempat yang berbeda daripada rumah-rumah warga lainnya, mungkin juga tidak pernah terpikirkan oleh masyarakat di daerah itu.

Baca Juga: Perisai Hijau, Ini Makna di Balik Lambang Daerah Kabupaten Karawang

Tempatnya terlihat sederhana berada di pinggiran jalan desa di tengah padatnya pemukiman rumah penduduk. Tempat itu memiliki keindahan tersendiri, terdapat danau, tanam-tanaman yang akan membuat nyaman bagi siapa saja yang datang ke sana.

Tempat itu adalah Taman Bahagia Indonesia waktu tempuh sekitar 30 menit perjalanan menggunakan kendaraan roda dua dari perkotaan Garut.

Taman Bahagia Indonesia itu diciptakan untuk menjadi wisata edukasi yang terbuka bagi kalangan siapa saja, mulai anak-anak sekolahan, mahasiswa sampai orang dewasa untuk melakukan berbagai kegiatan bermain, belajar bersama, maupun tempat diskusi untuk menambah wawasan dan pengetahuan baru.

Baca Juga: Sinteron Ikatan Cinta Tayang Pukul 20.00 WIB, Amanda Manopo Hadir di TikTok Awards 2020 Petang Ini

Sang pencetus Taman Bahagia Indonesia itu adalah Asep Chaerulloh yang kini usianya sudah 50 tahun, dia membebaskan tempatnya bagi siapa saja yang mau memanfaatkan taman itu.

Dia membangun tempat itu tidak tanpa tujuan tapi sesuai dengan nama tempatnya ingin meningkatkan kebahagiaan anak-anak atau dijadikan sebagai homeschooling yaitu sekolah rumah bagi anak-anaknya maupun anak-anak di sekitar kampungnya.

Asep pensiunan pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu,  berani mengubah lahan yang awalnya dipandang seram disulap menjadi hal yang menarik, unik, dan menginspirasi bagi orang maupun warga setempat.

Baca Juga: Alhamdulillah, Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa Negatif Usai Isolasi Mandiri 29 Hari

Tempat itu dia mulai ubah sejak 2008, berawal hanya sebuah saung sederhana ditempati untuk bersantai dan menikmati keindahan alam sekitarnya. Kemudian, mulai 2011 sejumlah spot menarik dibangun secara bertahap.

Pria yang senang melukis itu terus mengubah tempatnya dengan tujuan bisa menginspirasi dan menciptakan kebahagiaan bagi anak-anaknya, sesuai dengan nama tempatnya Taman Bahagia Indonesia.

Bagi pria kelahiran Bandung 1971 itu kebahagiaan merupakan puncak dari segalanya, apalagi saat ini di tengah pandemi Cobod-19 kebahagiaan harus diciptakan untuk meningkatkan imunitas agar terhindar dari wabah.

Baca Juga: Mereka yang Kau Tulis (Chapter 10)

"Saya bangun tempat ini untuk dimanfaatkan bagi siapa saja mereka yang ingin belajar, belajar yang menyenangkan, bahagia," kata ayah tiga anak itu dikutip galajabar dari Antara, Sabtu 30 Januari 2021.

Tempat yang dibangunnya itu memang tidak singkat, butuh perjuangan yang cukup panjang dan sampai saat ini masih membutuhkan perbaikan dan menambah fasilitas lain untuk bisa membuat spot-spot bagus, untuk kegiatan diskusi atau taman bermain yang mengedukasi.

Asep mengisahkan, awal perjuangannya membangun Taman Bahagia Indonesia itu dari penghasilannya yang disisihkan setiap bulan, ia mulai membuat saung, jendela dunia dari kayu yang dipasang di tiap tempat, spot untuk duduk santai, taman bermain, saung di pinggir danau, buku-buku, sampai dengan peralatan melukis, hingga membangun kolam renang, dan bangunan aula di lantai dua.

Baca Juga: West Bromwich Lapor Polisi Usai Gelandangnya Diperlakukan Rasial di Medsos

Semua yang dia bangun itu memiliki makna tersendiri, tujuannya tidak lain untuk membangun cara berpikir positif yang akhirnya bisa tercipta kebahagiaan dalam diri setiap orang yang berkunjung.

Asep menjelaskan beberapa tempat yang dianggapnya telah berhasil menciptakan tempat belajar dan membahagiakan bagi pengunjung yaitu tulisan motivasi yang ditulis di papan dan ditempel di tiap sudut ruang Taman Bahagia Indonesia.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah