Jenazah Korban Pembunuhan Tragis di Garut Dimakamkan, Sang Ibu: Saya Ingin Pelaku Dihukum Setimpal

- 7 Februari 2021, 13:36 WIB
Suasana pemakaman Weni Tania di Kampung Ciloa Tengah RT 03/ RW 03, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Sabtu, 6 Februari 2021 sekitar pukul 13.00 WIB
Suasana pemakaman Weni Tania di Kampung Ciloa Tengah RT 03/ RW 03, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Sabtu, 6 Februari 2021 sekitar pukul 13.00 WIB /Robi Taufik Akbar/GM
 
 
GALAJABAR - Suara isak tangis dan jerit histeris terdengar saat jenazah Weni Tania (21) tiba di rumah duka di Kampung Ciloa Tengah RT 03/ RW 03, Desa Sindangratu, Kecamatan Wanaraja, Kabupaten Garut, Sabtu, 6 Februari 2021 sekitar pukul 13.00 WIB.
 
Diberitakan sebelumnya bahwa (Weni Tania) adalah sesosok mayat tanpa identitas yang ditemukan warga di pinggir Kali Muncanglega, Kecamatan Sucinaraja, Kabupaten Garut, Jumat, 5 Februari 2021 pagi. Selain di Rumah Sakit (RS) dr. Slamet Garut, jenazah sempat diperiksa oleh pihak kepolisian setempat. Bahkan, didapat informasi bahwa jenazah Weni telah divisum dan diautopsi di RS Sartika Asih, Kota Bandung. 
 
Pihak keluarga yang sudah menanti kedatangan jenazah korban tak kuasa menahan tangis di hadapan jenazah Weni. Kendati sejumlah kerabat berusaha menenangkan keluarga korban, tetapi suara tangisan tetap terdengar, bahkan salah seorang dari keluarga sempat pingsan karena mengetahui Weni meninggal secara tragis.
 
 
Setibanya di rumah duka, selanjutnya jenazah Weni disalatkan, lalu dimakamkan tak jauh dari rumahnya.
 
Dijumpai oleh para awak media di lokasi pemakaman, Kepala Desa (Kades) Sindangratu, Yuyu Sonia membenarkan bahwa Weni merupakan warganya.
 
"Sebelumnya kami mendapat laporan dari Kadus terkait penemuan mayat di Kampung Tegalpanjang. Setelah diselidiki, ternyata itu adalah warga kami yang bernama Weni Tania," ujar Yuyu, Ahad, 7 Februari 2021.
 
Weni adalah karyawan sebuah perusahaan. Namun, sudah hampir sepuluh hari, Weni berhenti dari pekerjaannya.
 
 
"Dia (Weni) selama ini tinggal bersama bibinya, karena ayahnya sudah meninggal dan ibunya bekerja di Saudi," ungkap Yuyu. 
 
Seusai prosesi pemakaman, wartawan dan Kades Kades Sindangratu mencoba berkomunikasi dengan Nurjanah (42), ibunda Weni yang berada di Arab Saudi. Dalam komunikasi itu, Nurjanah meminta kepada aparat kepolisian untuk mengungkap pelaku yang tega melakukan pembunuhan terhadap anaknya (Weni). 
 
"Saya selaku orangtuanya dan atas nama keluarga, saya meminta kepada pihak kepolisian untuk mengungkap kasus ini secepatnya. Jika memang anak saya terbukti dibunuh, saya ingin pelaku dihukum dengan hukuman yang setimpal," tegas Nurjanah melalui pesan di media sosial, sebagaimana disampaikan Kades kepada awak media. (Penulis: Robi Taufik Akbar)***

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x