Jembatan Simpang Asih di Kertasari yang Rusak Akibat Diterjang Banjir Bandang Dibangun Kembali

- 29 Maret 2021, 20:53 WIB
Jembatan yang menghubungkan Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari dengan Desa Sukarame Kecamatan Pacet itu rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.
Jembatan yang menghubungkan Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari dengan Desa Sukarame Kecamatan Pacet itu rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu. /Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kabupaten Bandung/

GALAJABAR - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Yayasan Buddha Tzu Chi akan membangun kembali Jembatan Simpay Asih.

Jembatan yang menghubungkan Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari dengan Desa Sukarame Kecamatan Pacet itu, sempat rusak akibat banjir bandang beberapa waktu lalu.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj. Sekda) Kabupaten Bandung Asep Sukmana mengatakan, pembangunan kembali jembatan tersebut memiliki nilai strategis bagi warga setempat.

Baca Juga: Perizinan UMKM Dipermudah, Ngatiyana Sebut Asal Prosedur dan Persyaratan Ditempuh

“Pembangunan sebuah jembatan tidak semata-mata untuk menghubungkan dua wilayah, tapi yang lebih penting adalah dampaknya. Selain mempermudah aktivitas masyarakat, hadirnya sebuah jembatan juga berdampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat di berbagai sektor,” ucap Pj. Sekda Asep Sukmana di sela kegiatan peletakan batu pertama Jembatan Simpay Asih di Desa Resmitingal Kecamatan Kertasari, Senin  29 Maret 2021.

Selain sektor perekonomian, ketenagakerjaan dan pendidikan, Asep Sukmana berharap ke depan jembatan dengan latar belakang pemandangan Gunung Rakutak Kecamatan Pacet itu juga berpotensi di sektor pariwisata.

Ia pun menilai, misi kemanusiaan Yayasan Buddha Tzu Chi yang berkolaborasi dengan pemerintah itu patut ditiru oleh komunitas lainnya. Di mana kerjasama antar unsur pentahelix, sangat dibutuhkan sebagai upaya akselerasi pembangunan.

Baca Juga: Piala Menpora 2021 Grup A, Bukan Hanya Menang, PSIS Juga Ingin Bermain Cantik Lawan Arema

“Pemerintah punya keterbatasan, baik anggaran, SDM, maupun aspek lainnya. Kehadiran komunitas dalam pembangunan tentu sangat diperlukan. Tentu kami berharap komunitas lainnya bisa ikut berperan serta, dan pembangunan serupa juga dapat dilakukan di tempat lain,” harap Asep Sukmana.

Dandim 0624 Kabupaten Bandung Donny Ismuali Bainuri menyatakan siap memberikan dukungan, agar pembangunan jembatan ini cepat terwujud. “Tanpa jembatan penghubung, anak-anak yang bersekolah sangat terdampak. Mereka membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit lebih banyak, untuk jalan memutar,” ujar Dandim.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah