Network
GALAJABAR - Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari satu tahun berperan besar dalam menurunnya indeks minat baca masyarakat Jawa Barat (Jabar).
Berdasarkan data dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah (Dispusipda) Jabar, menurunan minat baca terlihat dari angka indeks. Pada tahun 2016, indeks minat baca itu berada di angka sekitar 66, sedangkan pada saat ini angka indeks minat baca warga Jabar turun menjadi 61,49.
Baca Juga: Hukum Pekerja Berat di Bulan Ramadan, Apakah Boleh Membatalkan Puasa? Simak Penjelasannya
Kepala Dispusipda Jabar, Ahmad Hadadi mengatakan, salah satu faktor penurunan indeks minat baca karena pandemi Covid-19 yang membatasi gerak masyarakat berkunjung ke perpustakaan.
"Ukuran indeks baca itu merupakan penggabungan antara budaya baca, pemanfaatan sarana prasarana perpustakaan, dan lama durasi kebiasaan membaca masyarakat," kata Ahmad dikutip Antara, Selasa, 20 April 2021.
Baca Juga: Ternyata Bank Investasi Amerika yang Jadi Investor Berdirinya Liga Super Eropa
Selain itu, Ahmad juga menjelaskan beberapa faktor lain yang menyebabkan adanya penurunan itu di antaranya karena pertumbuhan jumlah penduduk yang tidak seimbang dengan pembangunan sarana dan prasarana perpustakaan.
Lalu perilaku masyarakat yang kini lebih gemar membaca ataupun melihat media sosial melalui gawainya masing-masing. "Karena kunjungan ke perpustakaan juga kita hitung, itu kan masuk ke perilaku membaca ya, jadi berkurang karena memang kami juga sebelumnya pelayanannya tertutup. Tapi sekarang sudah dibuka dengan pembatasan, baru 50 persen, belum maksimal," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di India Melonjak Tajam, Tempat Kremasi Kewalahan Beroperasi hingga 24 Jam
