Roy Suryo Pertanyakan Tindakan Pemerintah Indonesia Dalam Menyikapi Bocornya 279 juta Data Penduduk

- 22 Mei 2021, 18:13 WIB
Pakar Telematika, Roy Suryo komentari pernyataan BPJS terkait bocornya data WNI
Pakar Telematika, Roy Suryo komentari pernyataan BPJS terkait bocornya data WNI /Twitter/@KRMTRoySuryo2
GALAJABAR - Ramai diperbincangkan oleh publik mengenai  bocornya 279 juta data penduduk Indonesia.

Diketahui kebocoran data tersebut diduga telah dijual oleh forum hacker Raid Forums.

Menanggapi hal tersebut Pakar telematika Roy Suryo turut buka suara melalui akun Twitter pribadinya @KRMTRoySuryo2.

Roy Suryo mempertanyakan pihak pemerintah, terutama Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang mengaku baru mengonfirmasi adanya 100.002 data yang bocor dari 279 juta data penduduk Indonesia tersebut.
 
Baca Juga: Rocky Gerung Ragu Jokowi Sampai di 2024, Refly Harun : Itu Hanya Pendapat Saja

"Kominfo sementara 'baru mengakui' 100 Ribu-an data yang bocor (dari 279 juta). Bagaimana Tanggungjawab Pemerintah?" kata Roy dilansir Galamedia dari akun Twitter pribadi @KRMTRoySuryo2 pada Sabtu, 22 Mei 2021.

Lebih jauh, Roy membandingkan sikap pemerintah Indonesia dengan Singapura dalam menyikapi kasus kebocoran data.

"Kasus kebocoran data di Indonesia. Kalau di Singapura dalam Kasus Grab & SingHealth beberapa tahun lalu jelas-jelas ada Denda & Aturan sesuai acuan General Data Protection Regulation (GDPR)," kata Roy.
 
Baca Juga: Sukses Mencuri Hati ARMY, Berikut Ini Lirik Lengkap Lagu 'Butter' Milik BTS

Oleh sebab itu, Roy mempertanyakan tindakan pemerintah Indonesia dalam menyikapi kasus kebocoran data tersebut yang tentu dapat merugikan masyarakat.

"Kalau di Indonesia? AMBYAR," jelasnya.

Sebelumnya, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ikut serta untuk melakukan penyelidikan atas adanya dugaan kasus 279 juta data penduduk penduduk Indonesia yang mengalami kebocoran data.

Ratusan data tersebut diketahui telah dijual oleh situs surface web Raid Forum, dengan salah satu anggota forum yang bernama Kotz, diduga sebagai pelaku penjual data.
 
Baca Juga: Satgas Citarum Harum Kuatkan Sinergi dengan Patriot Desa

Adapun data yang yang mengalami kebocoran tersebut berupa NIK, nomor ponsel, alamat, email serta gaji.

Pihak Keminfo juga menemukan dugaan bahwa data yang beredar tersebut merupakan data milik Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.

Namun, Kepala Humas BPJS Kesehatan M. Iqbal Anas Ma'ruf mengatakan bahwa pihaknya tengah melakukan peninjauan lebih lanjut dan memastikan apakah data yang bocor tersebut berasal dari BPJS Kesehatan atau tidak.
 
Baca Juga: Bangkitkan Pariwisata, Ridwan Kamil Ajak PPI Tiongkok Jadi Agen Diplomasi

Dirinya juga mengatakan bahwa pihak BPJS Kesehatan akan segera melacak sumber data bocor tersebut dengan mengerahkan tim khusus.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah