Cek Informasi Terjadi Kerumunan di objek Wisata, Yosep Nugraha:Tim Monitoring Diterjunkan Meninjau Lokasi

- 24 Mei 2021, 21:11 WIB
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha
Kepala Disparbud Kabupaten Bandung Yosep Nugraha /Engkos Kosasih/Galajabar/
GALAJABAR - Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung H. Yosep Nugraha mengatakan, berdasarkan pemantauan atau monitoring di lapangan, kunjungan wisatawan ke sejumlah destinasi wisata di Kabupaten Bandung relatif normal pada beberapa hari terakhir ini.
 
"Tidak terjadi lonjakan kunjungan wisatawan dalam beberapa hari terakhir ini, jika dibandingkan dengan setelah beberapa hari libur Lebaran," kata Yosep ketika dihubungi galajabar,  Senin  24 Mei 2021. 
 
Ada informasi yang menyebutkan terjadi kerumunan di lokasi wisata, ia menyebutkan, pihaknya akan melakukan klarifikasi dulu karena pihaknya menurunkan tim monitoring untuk meninjau lokasi wisata di Kabupaten Bandung.
 
 
"Apakah itu kerumunan atau banyak orang? Kan beda. Kalau banyak orang, meski banyak orang dan masih bisa jaga jarak, dan memenuhi kapasitas yang diatur oleh pemerintah, itu tak masalah. Yang tidak boleh itu, jumlah orang banyak dan tak bisa menjaga jarak minimal 1 meter," tutur Yosep.
 
Terkait dengan kondisi wisata di Kabupaten Bandung itu, katanya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Bandung melakuan evaluasi dengan Satgas Covid-19 Kabupaten Bandung.
 
"Tidak menutup kemungkinan, kunjungan wisatawan di beberapa titik mengalami peningkatan karena minat masyarakat berbeda-beda," tutur Yosep.
 
 
Ia pun mengungkapkan sangat memungkinkan destinasi wisata di lokasi indor atau di dalam ruangan untuk dilakukan pemeriksaan swab antigen dan itu wajib dilaksanakan. Hal itu untuk mencegah penyebaran Covid-19. 
 
"Tapi di luar ruangan diharapkan menerapkan prokes Covid-19 yang ketat, tanpa kewajiban pemeriksaan swab antigen," katanya. 
 
Dikatakannya, kebanyakan destinasi wisata di Kabupaten Bandung sifatnya outdoor.
 
"Penerapan prokes Covid-19 menjadi salah satu yang harus diketatkan," katanya.
 
 
Menurutnya, untuk mengendalikan tingkat kunjungan wisatawan, yaitu bisa dengan cara pemesanan tiket masuk secara online.
 
Misalnya, wisatawan yang akan berkunjung ke salah satu obyek wisata dengan cara online sehingga pembatasan kunjungan bisa diketahui sejak awal. 
 
"Jumlah kuota bisa diatur sesuai dengan batas kapasitas maksimal  ruangan yaitu 50 persen. Kalau sudah 50 persen, tidak bisa lagi menerima kunjungan atau pemesanan tiket melalui online," katanya.
 
 
Ia pun mengungkapkan kolam renang air panas maupun kolam renang air dingin menjadi pembahasan pada rapat  evaluasi dengan Satgas Covid-19.
 
"Ketentuan kolam renang itu tidak ditentukan panas atau dinginnya air tersebut. Tetapi oleh kadar disinfektan terhadap airnya. Dingin juga bisa aman. Kolam renang boleh beroperasi dengan prokes tertentu dan obat-obatan untuk airnya harus memenuhi pH-nya 7-8," ungkapnya.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah