GALAJABAR - Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna melaksanakan pemasangan boplang dimulainya pembangunan tembok penahan tanah (TPT) untuk menahan luapan air di lokasi tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol di Kampung Muara RT 03/RW 01 Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeuk Kabupaten Bandung, Sabtu 12 Juni 2021.
Pemasangan boplang itu, juga dihadiri Kepala Pelaksana Harian Badan Penangguangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung H. Akhmad Djohara dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung H. Agus Nuria serta korban banjir tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol tersebut.
Bupati Bandung langsung menurunan alat berat backhoe untuk penanggulangan tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol. Sekaligus tanda dimulainya pengerjaan pembangunan TPT sepanjang 105 meter dan lebar 120 meter di lokasi tanggul yang jebol tersebut.
Baca Juga: Aktor Bollywood Dengan Bayaran Termahal, Shah Rukh Khan Kalah Jauh, Nomer Satu Ternyata Aktor Ini
Ia mengungkapkan, pada peninjauan pertama di lokasi tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol pada 1 Juni 2021 malam lalu, Pemkab Bandung sudah merencanakan pembangunan TPT.
"Langkah-langkah penanggulangan tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol itu dengan menggunakan biaya tak terduga (BTT) dari APBD Kabupaten Bandung yang merupakan anggaran tanggap darurat pasca kejadian tersebut," kata Kang DS, panggilan akrab Dadang Supriatna kepada wartawan usai pemasangan boplang sebagai awal pengerjaan TPT.
Bupati mengatakan, menggunakan biaya tak terduga itu karena pihaknya tidak bisa memastikan anggaran penanggulangan bencana dari Balai Besar Wilayah Sungai Citarum.
Baca Juga: Christ Wamea Sebut PDIP Salah Langkah Jika Usung Prabowo Subianto-Puan Maharani di Pilpres 2024
"Sementara masyarakat perlu penyelamatan. Hari ini saya langsung pasang boplang dan langsung dikerjakan," kata Kang DS.
Menurut Kang DS, pengerjaan pembangunan TPT itu mempekerjakan banyak orang, sehingga dalam waktu dua minggu diharapkan selesai pembangunannya.
"Pola pengerjaan pembangunan TPT ini di sebelah tanggul yang sudah dibangun. Setelah selesai nanti, tanggul itu menjadi penyangga TPT untuk memperkuat supaya tanggul tidak mudah jebol," ungkapnya.
Baca Juga: Tayang Dini Hari, Link Streaming Tokyo Revengers Episode 10 : Moebius Kalah, Kisaki Masuk Toman!
Bupati juga berusaha untuk menanggulanggi dan membantu warga korban banjir tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol tersebut.
"Kita lihat ada sekitar 15 hektare lahan pertanian, dan saat ini lagi di assesment karena ada lahan sawah yang baru menanam kemudian lahan sawahnya hancur," katanya.
Ia pun menjelaskan ada sebanyak 159 rumah yang terdampak banjir akibat jebolnya tanggul Sungai Cisunggalah tersebut. Pemkab Bandung pun berusaha untuk memperbaiki rumah yang rusak pascatanggul jebol tersebut.
"Ada perbaikan atau penggantian, walaupun tidak seberapa nilainya. Minimal ada perhatian dari pemerintah," katanya.
Selanjutnya Bupati juga berharap kepada BBWSC untuk terus melakukan perencanaan dan kegiatan, sehingga tidak menunggu lama.
Apalagi dengan kondisi tanggul Sungai Cisunggalah yang rawan jebol, sehingga harus disikapi bersama.
"Kejadian jebol tanggul Sungai Cisunggalah merupakan tanggung jawab BBWSC, kita bukan menuduh atau saling tuding atau saling melempar tanggungjawab. Tapi mohon ada perhatian khusus dari BBWSC, supaya bisa melakukan koordinasi kepada kami, sehingga supaya kami bisa mendorong penanganan tanggul Sungai Cisunggalah," papar Kang DS.
Bupati pun berharap Kepala Desa Panyadap untuk bisa mendorong masyarakat jangan sampai menahan dan menghambat pembangunan TPT ke depan.
Namun disinggung apakah BBWSC kemungkinannya untuk mengeluarkan tanggap darurat dalam penanganan tanggul Sungai Cisunggalah yang jebol, Kang DS mengatakan, BBWSC dikabarkan tak ada anggaran untuk tanggap darurat.
"Hanya dari BBWSC itu sudah ada anggaran untuk perbaikan. Cuman kemarin tendernya belum dilaksanakan karena ada hambatam dari sebagian warga dalam pemeliharan Sungai Cisunggalah tersebut," katanya.
Ia mengatakan untuk perbaikan tanggul Sungai Cisunggalah itu sudah ada anggaran sebesar Rp 15 miliar yang disiapkan BBWSC.
"Saya harap Pak Kades Panyadap untuk melakukan koordinasi, dan ngobrol dengan warganya demi untuk kepentingan semua warga, dan bukan untuk kepentingan individu. Hilangkan ego sektoral, dan lebih mengedepankan kepentingan umum," ungkapnya.***