Megawati Mengaku Pernah Hidup Sebagai Rakyat Biasa hingga Bahas Pelengseran Soekarno

- 12 Juni 2021, 17:50 WIB
Megawati Soekarnoputri meraih gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan RI.*
Megawati Soekarnoputri meraih gelar Profesor Kehormatan dari Universitas Pertahanan RI.* /ANTARA

GALAJABAR – Megawati Soekarno Putri baru saja diberi gelar sebagai Profesor Kehormatan (Guru Besar Tidak Tetap) oleh Universitas Pertahanan (Unhan), Bogor, Jawa Barat kemarin, Jumat 11 Juni 2021.

Dalam kesempatan kali itu, Megawati menyampaikan pidato singkatnya terkait ayahnya, Ir Soekarno. Ia mengatakan, ayahnya telah dilengserkan dari kursi pemimpin Indonesia kemudian melanjutkan hidup sebagai rakyat biasa.

Hal ini, kata Megawati terjadi pada tahun 1965 - 1967. Karena pelengseran itu ia tidak bisa melanjutkan sekolahnya.

Baca Juga: Said Didu Ungkap Keuntungan Pemerintah Melalui PPN Beras Mencapai Rp24 Triliun : Betul-betul Aneh

“Saya tumbuh besar di istana. Akibat peristiwa politik tahun 1965 saya tidak bisa melanjutkan sekolah. Dan tentu saja karena ayah saya dilengserkan, hidup sebagai rakyat biasa,” ucapnya dalam pidato dilansir melalui berbagai sumber.

Bukan tanpa sebab, Presiden ke lima Indonesia ini menceritakan peristiwa tersebut karena menganggap hidup ini bagai roda kehidupan yang selalu berputar.

Lebih jauh, meski pernah hidup sebagai anak presiden dan tinggal di istana dengan segala kenyamanan, ia mengaku pernah hidup sebagai rakyat biasa.

Baca Juga: Alami Outbreak Tajam Corona, Rumah Sakit di Garut Kewalahan

Ketua Umum PDIP ini juga menceritakan, dulu ia lahir di Gedung Agung Yogyakarta. Saat itu, pusat pemerintahan Indonesia tengah dipindah ke Yogyakarta berkenaan dengan situasi keamanan yang tidak kondusif pasca proklamasi kemerdekaan.

Megawati menilai, masa-masa setelah ayahnya dilengserkan adalah masa hidup yang sulit untuk keluarga khusunya dirinya sendiri.

Halaman:

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah