Meminimalisir Tanggul Sungai Cisunggalah Jebol, Penggiat Lingkungan Sebut Harus Ada Pembagian Air di Hulu

- 25 Juni 2021, 19:42 WIB
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat meninjau lokasi tanggul sungai yang jebol di Sungai Cisunggalah Kampung Bojong Keusik Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Juni 2021.
Bupati Bandung HM Dadang Supriatna saat meninjau lokasi tanggul sungai yang jebol di Sungai Cisunggalah Kampung Bojong Keusik Desa Panyadap Kecamatan Solokanjeruk Kabupaten Bandung, Kamis, 3 Juni 2021. /Engkos Kosasih/Galamedia/
GALAJABAR - Penggiat Lingkungan Siaga Warga Kabupaten Bandung Yadi Mulyadi menyatakan untuk meminimalisir ancaman tanggul Sungai Cisunggalah jebol harus ada pembagian air di bagian hulu aliran sungai tersebut. 
 
Untuk diketahui, setiap turun hujan deras di kawasan Desa Panyadap,  Kecamatan Solokanjeruk,  Kabupaten Bandung kerap menyebabkan jebolnya tanggul. 
 
"Air  yang mengalir di Sungai Cisunggalah dari mulai hulu hingga hilir harus ada pembagian. Supaya air tidak semuanya mengalir di Sungai Cisunggalah yang  mengakibatkan rawan jebol tanggul sungai tersebut," kata Yadi Mulyadi  di Majalaya, Jumat  25 Juni 2021. 
 
 
Menurutnya,  pembagian air yang mengalir di Sungai Cisunggalah itu, mulai dari ke lahan pertanian padi, palawija, hortikultura maupun ke kolam ikan.
 
"Supaya air tidak terlalu besar mengalirnya ke bagian hilir Sungai Cisunggalah yang bermuara ke Sungai Citarik dan Sungai Citarum," kata Yadi.
 
Dikatakannya, pembagian air pun bisa dengan cara disalurkan ke bagian aliran selokan yang merupakan saluran pengairan ke lahan pertanian padi.
 
 
Untuk mengurangi debit air mengalir di Sungai Cisunggalah disaat turun hujan deras, kata Yadi, perlu ada keterlibatan masyarakat atau relawan yang ada di bagian hulu sungai tersebut.
 
"Jadi disaat turun hujan deras,  relawan atau warga itu segera membagi air supaya air yang mengalir tidak terlalu deras ke hilirnya. Saat ini masih ada potensi turun hujan deras," ungkapnya. 
 
"Hulu Sungai Cisunggalah itu di kawasan Gunung Kancing masuk ke Kabupaten Garut, dan mengalir ke kawasan Kabupaten Bandung. Lingkungannya belum cukup pulih. Makanya disaat turun hujan, air itu mengalir sangat deras dan menimbulkan kerawanan tanggul jebol hingga beberapa kali," tambahnya. 
 
 
Menurutnya, lokasi tanggul yang rawan jebol itu selalu berpindah-pindah pada setiap tahunnya. Saat ini juga dikhawatirkan masih ada tanggul yang rawan jebol, sehingga harus sama-sama diwaspadai atau diantisipasi.
 
"Untuk meminimalisir tanggul jebol, aliran Sungai Cisunggalah harus diperdalam atau dikeruk  selain dinormalisasi atau diperlebar. Supaya daya tampung airnya semakin banyak dan tidak sampai air meluap menggenangi permukiman warga," pungkasnya.***
 

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah