Hujan Deras Disertai Butiran Es Terjadi di Kota Cimahi, Warga Ramai-ramai Videokan

- 1 Juli 2021, 19:49 WIB
Seorang warga memperlihatkan butiran es saat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Cimahi pada Kamis (1/7/2021) siang.
Seorang warga memperlihatkan butiran es saat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kota Cimahi pada Kamis (1/7/2021) siang. /Laksmi Sri Sundari/Galajabar/
GALAJABAR - Hujan deras disertai butiran es dan angin kencang terjadi di Kota Cimahi, Kamis  1 Juli 2021  siang. Kejadian ini sempat membuat panik sejumlah warga, tak sedikit pula warga yang mengabadikan hujan es tersebut dengan menggunakan ponsel.
 
Seperti yang dilakukan Rani (36), warga Kelurahan Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah. Menurutnya hujan turun sejak pukul 14.00 WIB.
 
"Hujan es-nya itu pukul 14.20 WIB. Sekitar 5 menitan ada hujan es-nya. Saya sama anak-anak sempat video juga pas hujan es, butiran es-nya banyak banget," kata ibu dua anak ini.
 
 
Menururnya, hujan kali ini sangat deras dan disertai angin, hingga nyaris air hujannya masuk ke dalam rumah. "Deras hujannya, rumah saya aja hampir kebanjiran," ujarnya.
 
Eka, warga lainnya mengaku sempat takut karena hujannya disertai angin kencang. "Saya cuma liat di jendela aja, takut. Soalnya anginnya kencang. Untungnya lagi WFH (work from home)," ujar warga Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan ini.
 
Kepala Badan Meteorologi, Geofisika dan Klimatologi (BMKG) Bandung, Teguh Rahayu membenarkan adanya hujan es yang terjadi di wilayah Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
 
 
Berdasarkan analisa, fenomena tersebut dikarenakan adanya pertumbuhan awan Cb dengan sifat super cell, yang terpantau melalui satelit dan radar mulai pukul 14.04 WIB hingga 14.48 WIB.
 
"Awan Cb supercell tersebut terus tumbuh hingga mencapai suhu puncak awan antara -69 hingga -75 derajat Celcius (> 8 km vertikal). Oleh karena ketinggian awan Cb sudah melewati freezing level (5 km), dan ditambah dengan tingkat kelembapan yang tinggi (faktor lokal)," jelas terang Ayu, sapaan Teguh Rahayu.
 
Selain itu, terpantau juga kekuatan updraft tinggi yang disebabkan labilitas atmosfer lokal sekitar Bandung (K index 37, lifting index -3). Maka butir air yang terkondensasi di bagian vault di atas freezing level menjadi butiran es yang cukup besar
 
 
"Sehingga gaya gravitasi dan berat butiran itu sendiri, akan jatuh ke permukaan bumi dalam bentuk hujan lebat dan hail (butiran es), juga disertai angin kencang dan kilat atau petir," terangnya.
 
Ayu melanjutkan, fenomena seperti ini biasa terjadi pada masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau. Sebab selain masih memiliki tingkat kelenpan yang tinggi, wilayah Bandung Raya juga memiliki kondisi atmosfer yang tidak stabil.
 
Untuk itu, BMKG mengimbau bagi masyarakat yang sedang berada di luar gedung atau dalam perjalanan, apabila menjumpai pertumbuhan awan Cb dengan ciri wilayah sekitar gelap, disertai suara gemuruh petir, dan angin kencang, diharapkan agar segera menepi dan mencari gedung utk berlindung.
 
 
"Hindari berlindung di bawah pohon atau tempat terbuka lainnya. Dan selalu memantau update kondisi cuaca dan iklim melalui sumber terpercaya seperti BMKG, BNPB/BPBD, BASARNAS, dan lembaga pemerintah lain terkait," imbuh Ayu.***

Editor: Dicky Mawardi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x