Banjir Rutin Menerjang Rancaekek, Camat: Penyempitan dan Pendangkalan Sungai Cikeruh Menjadi Penyebab

- 21 Juli 2021, 15:15 WIB
Kabid Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Muhammad Ridwan  bersama Camat Rancaekek Baban Banjar dan seorang pengusaha setempat H. Ujang Jumara saat meninjau aliran Sungai Cikeruh di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021).
Kabid Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kabupaten Bandung Muhammad Ridwan bersama Camat Rancaekek Baban Banjar dan seorang pengusaha setempat H. Ujang Jumara saat meninjau aliran Sungai Cikeruh di Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Rabu (21/7/2021). /
 
GALAJABAR - Kabid Drainase Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung, Muhammad Ridwan bersama Camat Rancaekek, Baban Banjar dan seorang pengusaha setempat, H. Ujang Jumara, meninjau kondisi aliran Sungai Cikeruh di Kampung Bojong Pulus Desa Bojongloa dan pintu air Sungai Cikeruh, Desa Rancaekek Kulo,n Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu, 21 Juli 2021.
 
Kolaborasi antara pemerintah, pengusaha, tim Bedas, dan warga setempat itu dalam rangka rencana pengerukan Sungai Cikeruh untuk menanggulangi banjir rutin yang kerap melanda permukiman warga di kawasan Rancaekek. 
 
Dari pantauan Galajabar, Aliran Sungai Cikeruh yang melintasi permukiman padat penduduk di Kecamatan Rancaekek sangat memprihatinkan. Selain dangkal dan sempit, pepohonan tumbuh di bagian kanan kiri, dan banyak endapan sampah. Oleh karena itu, harus ada penanganan serius untuk meminimalisasi banjir.
 
Camat Rancaekek, Baban Banjar menuturkan, Sungai Cikeruh yang dangkal dan sempit membuat aliran air tidak lancar.  
 
 
"Kondisi Sungai Cikeruh di Kampung Bojongpulus pun berkelok, sehingga harus ada pelurusan supaya air tak menerjang bagian kelokan sungai dan membuat air berbalik arah dan meluap ke permukiman warga disaat air sungai mengalir deras," kata Baban Banjar kepada wartawan di sela-sela meninjau aliran Sungai Cikeruh. 
 
Untuk memperlancar aliran air, imbuhnya, jembatan yang ada di Kampung Bojongpulus harus dinaikkan. Saat ini, posisi jembatan itu menghalangi aliran air. Selain jembatan itu, banyak sampah di aliran sungai tersebut.
 
"Jembatan itu harus ditinggikan," katanya. 
 
Untuk meluruskan aliran sungai, imbuhnya, harus ada pembebasan lahan.
 
"Kita berharap dengan adanya peninjauan lapangan, ada tindak lanjut penanganan Sungai Cikeruh. Harus lihat dulu masalah yang ada di wilayah, kenapa bisa banjir, salah satunya Sungai Cikeruh itu terjadi pendangkalan. Permasalahan lainnya, Sungai Cikeruh yang banyak kelokan menyebabkan aliran air sungai tak lancar," tuturnya.
 
 
Baban Banjar juga mengatakan, untuk menahan luapan air Sungai Cikeruh, harus ada pembuatan tanggul, khususnya pada kawasan permukiman penduduk yang rendah. 
 
"Ada permukiman penduduk dengan kondisi kawasan yang rendah, sedangkan kondisi aliran sungai di atas. Sehingga harus ada pemasangan tanggul. Kalau ada pemasangan tanggul akan meminimalisir banjir luapan Sungai Cikeruh," katanya. 
 
Kabid Drainase DPUTR Kabupaten Bandung Muhammad Ridwan mengatakan, pemeliharaan aliran Sungai Cikeruh itu merupakan kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Citarum (BBWSC). 
 
"Kita akan koordinasi dengan BBWSC, berkaitan dengan program pusat," katanya. 
 
 
Ridwan mencoba untuk mengusulkan pelaksanaan kegiatan pemeliharaan atau pengerukan Sungai Cikeruh.. Ia berharap ada partisipasi dari masyarakat maupun para pengusaha yang ada di kawasan Rancaekek. 
 
"Kita juga meninjau ke lapangan, seperti apa yang harus ditangani. Apakah perlu ada normalisasi. Mungkin juga harus ada tanggul di aliran Sungai Cikeruh," katanya. ***
 
 

Editor: Noval Anwari Faiz


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah